Muhammadiyah dan Masyarakat Berkemajuan
“Muhammadiyah sudah tepat dalam memperjuangkan dan menggerakkan ilmu pendidikan untuk lebih maju,” kata Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. Kasiyarno, M.Hum. saat memberikan sambutan dalam Pengajian Ramadhan 1436 H Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY di auditorium kampus I UAD, Kamis (25/6/2015).
Menurutnya, tema “Masyarakat yang Berkemajuan” yang diusung Muhammadiyah dalam beberapa acara terakhir menunjukkan cara Muhammadiyah yang ingin selalu maju dengan mengembangkan ilmu di dunia pendidikan.
“Ilmu adalah bagian dari keyakinan kita. Ilmu pengetahuan adalah kuncinya untuk berkembang dan lebih maju,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua APTISI wilayah V Yogyakarta ini berharap, Muhammadiyah tidak hanya menciptakan ilmu tetapi cara ilmu itu dilaksanakan dan direalisasikan kepada masyarakat.
“Dengan adanya pengajian yang diadakan rutin setiap tahun ini, diharapkan bisa menjadi tempat berbagi ilmu dengan saling bertatap dan berbuka bersama di UAD.”
Mufti Hakim ketua panitia pelaksana pengajian yang berlangsung selama tiga hari, yakni (25-27/6/2015) ini menginginkan agar serangkaian acara bisa bermanfaat. Selain itu, dengan adanya ceramah dan diskusi, kita dapat menemukan formulasi yang bisa diaplikasikan di ranting, juga wilayah.
Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah DIY, dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sps. yang menjadi narasumber sekaligus membuka acara mengatakan, “Islam berkemajuan, bukan Islamnya yang tidak maju, tetapi orang-orangnya yang tidak maju dan perlu dimajukan. Islam yang maju, unggul yang nyah-nyoh (sering memberi) atau yang tidak meminta, tetapi memberi.”
Lebih lanjut, Agus mengatakan ada beberapa kekuatan untuk berkemajuan, seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. M. Din Syamsuddin tempo hari, yaitu kekuatan akidah, kekuatan ibadah, kekuatan akhlak, jamaah, ilmu, harta, dan siasat.
Acara ini mengangkat tema “Dakwah Pencerahan Menuju Masyarakat Berkemajuan”. “Setiap tahun, pengajian dan buka puasa selalu diselenggarakan di UAD. Hal ini tidak luput dari semangat Rektor yang tak kenal pamrih untuk kemajuan Muhammadiyah,” tutup Agus.