Noe-Letto Bicara ‘Mendadak Fisika’ dalam Quantum 2008

YOGYA (KR) – Ada pemahaman yang keliru tentang fisika. Fisika selama ini dianggap identik dengan sejumlah rumus. Padahal ilmu fisika mengajari metode berpikir ilmiah, yakni menganalisis berbagai persoalan kehidupan ini. Fisika sebenarnya bukan sekadar urusan sekolah ataupun bimbingan tes, tetapi banyak hal tentang kehidupan.

YOGYA (KR) – Ada pemahaman yang keliru tentang fisika. Fisika selama ini dianggap identik dengan sejumlah rumus. Padahal ilmu fisika mengajari metode berpikir ilmiah, yakni menganalisis berbagai persoalan kehidupan ini. Fisika sebenarnya bukan sekadar urusan sekolah ataupun bimbingan tes, tetapi banyak hal tentang kehidupan.

Demikian dilontarkan Sabrang Mowo Damar Panuluh atau lebih dikenal dengan panggilan Noe-Letto dalam seminar nasional ‘Quantum 2008? di kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jalan Prof Dr Soepomo, Janturan, Senin (5/5). Seminar tersebut juga menghadirkan narasumber Muhammad Farchani Rosyid (Jurusan Fisika UGM). Menurut Noe, pemahaman dan pengajaran tentang fisika di Indonesia terlalu skeptis, sempit. “Padahal lewat fisika mengajarkan metode ilmiah secara terstruktur untuk mencari sebuah kebenaran,” kata Noe yang belajar fisika dan matematika di University Alberta Kanada dengan materi berjudul ‘Mendadak Fisika’. Menurut Noe, dirinya belajar fisika banyak gunanya, setidaknya dalam kehidupan sehari-hari, cara membuat hipotesa dan prediksi dengan lebih baik. “Fisika memberi modal yang sangat mendalam bagi kehidupan sehari-hari lebih baik,” ucapnya. Jika belajar fisika hanya sebagai ilmu pengetahuan, fisika akan memberikan modal yang mendalam yaitu cara berpikir. “Setidaknya mampu menghadapi masalah-masalah dengan baik. Minimal lebih baik dari orang yang belum pernah belajar fisika,” kata putra Emha Ainun Nadjib. Sedangkan Muhammad Farchani Rosyid mengatakan, fisika di Indonesia secara sistematis ‘terpenjara’ di sekolah, bimbingan belajar dan universitas. Ilmu fisika masih dipandang semata-mata sebagai urusan sekolahan hanya terkait dengan ujian, merupakan wilayah kompetensi para tentor. Padahal fisika bermanfaat, mampu menyelesaikan berbagai permasalahan kesejahteraan dan kemakmuran. (Jay/Her)-z