Olympicad II Muhammadiyah Adakan Seminar Nasional Pendidikan di UAD

“Membangun Sinergi, Mewujudkan Visi-Misi Melalui Kompetensi untuk Mewujudkan Bangsa yang Beradab”, merupakan tema yang diangkat pada Seminar Nasional Pendidikan Muhammadiyah. Seminar dilaksanakan di Auditorium Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Kamis (12/07/2012). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam Olympiade Nasional Perguruan Muhammadiyah (Olympicad) ke-2 yang diadakan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta. Kegiatan Olympicad ke-2 ini dilaksanakan pada tanggal 8-12 Juli 2012 di Yogyakarta, tepatnya di kompleks perguruan Muhammadiyah di Jalan Kapas.

Sebagai salah satu bagian dari Muhammadiyah, UAD merasa sangat senang dapat turut membantu terselenggaranya Seminar Nsional Pendidikan Muhammadiyah pada Olympicad ke-2 kali ini. hadir empat pembicara yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan di bidang masing-masing. Mereka yaitu, Prof. Suyanto, Prof. Zamroni, Prof. H. Malik Fadjar dan Prof Imam Robandi. Antusias para peserta menambah semangat para pembicara untuk menyampaikan ilmu yang dibutuhkan para peserta demi kemajuan Muhammadiyah.

Prof. Suyanto menyampaikan materi dengan tema “Peluang dan Tantangan Masa Depan Pendidikan Muhammadiyah”. Prof Suyanto memaparkan bahwa pada tahun 2005-2014 bangsa ini masih menitikberatkan pada aspek internal sementara pada tahun 2015-2024 harus sudah merambah sampai pada fokus eksternal yaitu berupa daya saing regional dan daya saing internasional. “Faktor-faktor penting untuk meningkatkan pendidikan dapat dipetakan sebagai berikut, yaitu innovation and creativity 45%, networking/jaringan 25%, knowledge and technology 20%, dan natural resources 10%. Jika keempat faktor tersebut dapat dilaksanakan dengan baik maka pendidikan di Muhammadiyah akan dapat lebih meningkat mutunya.” Selain itu, ciri-ciri globalisasi juga disampaikan seperti perdagangan bebas, tergantung IPTEK, fenomena kehidupan global, demokrasi, HAM, lingkungan hidup, gender, dan multikultural. “Peran serta pendidik sangat penting karena pendidik seharusnya dapat menginspirasi peserta didik nantinya akan menjadi apa,” tambahnya.

Prof. Malik Fadjar dengan tema “Mewujudkan Budaya Mutu dalam Madrasah Muhammadiyah”, turut menegaskan kembali pernyataan yang telah disampaikan oleh Prof. Suyanto. Mutu merupakan sebuah hal yang berhubungan dengan gairah harga diri. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikutip Prof. Malik dari Tom Peters dan Nancy Austin. Mutu memang harus terus ditingkatkan terlebih lagi abad ini adalah abad kompetisi. Jika ditanya siapa yang menang, maka jawabnya adalah yang punya sumber daya yang mumpuni kekuatan pada modal, maka siapa yang berkuasa akan menang. Oleh karena itu, bangsa ini harus mempunyai daya saing yang tinggi agar dapat terus bertahan.

Prof. Zamroni turut menyepakati kedua pemateri sebelumnya dengan mengangkat tema “Strategi Peningkatan Prestasi untuk Semua”. Dan pada sesi terakhir Prof. Imam Robandi kembali mengingatkan bahwa pendidikan memang merupakan hal yang penting dan memiliki peran besar terbentuknya suatu bangsa. Hal-hal negatif yang dapat menghambat pendidikan harus dihindari.

“Kami bangga dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan Olympicad ke-2 yang diselenggarakan di Yogyakarta. Semoga acara-acara yang diadakan, khususnya Seminar nasional Pendidikan Muhammadiyah ini dapat memberikan manfaat dan berlangsung dengan sukses.” Sambut Drs. Kasiyarno, M.Hum., selakau Rektor UAD. (FM)

“Membangun Sinergi, Mewujudkan Visi-Misi Melalui Kompetensi untuk Mewujudkan Bangsa yang Beradab”, merupakan tema yang diangkat pada Seminar Nasional Pendidikan Muhammadiyah. Seminar dilaksanakan di Auditorium Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Kamis (12/07/2012). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam Olympiade Nasional Perguruan Muhammadiyah (Olympicad) ke-2 yang diadakan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta. Kegiatan Olympicad ke-2 ini dilaksanakan pada tanggal 8-12 Juli 2012 di Yogyakarta, tepatnya di kompleks perguruan Muhammadiyah di Jalan Kapas.

Sebagai salah satu bagian dari Muhammadiyah, UAD merasa sangat senang dapat turut membantu terselenggaranya Seminar Nsional Pendidikan Muhammadiyah pada Olympicad ke-2 kali ini. hadir empat pembicara yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan di bidang masing-masing. Mereka yaitu, Prof. Suyanto, Prof. Zamroni, Prof. H. Malik Fadjar dan Prof Imam Robandi. Antusias para peserta menambah semangat para pembicara untuk menyampaikan ilmu yang dibutuhkan para peserta demi kemajuan Muhammadiyah.

Prof. Suyanto menyampaikan materi dengan tema “Peluang dan Tantangan Masa Depan Pendidikan Muhammadiyah”. Prof Suyanto memaparkan bahwa pada tahun 2005-2014 bangsa ini masih menitikberatkan pada aspek internal sementara pada tahun 2015-2024 harus sudah merambah sampai pada fokus eksternal yaitu berupa daya saing regional dan daya saing internasional. “Faktor-faktor penting untuk meningkatkan pendidikan dapat dipetakan sebagai berikut, yaitu innovation and creativity 45%, networking/jaringan 25%, knowledge and technology 20%, dan natural resources 10%. Jika keempat faktor tersebut dapat dilaksanakan dengan baik maka pendidikan di Muhammadiyah akan dapat lebih meningkat mutunya.” Selain itu, ciri-ciri globalisasi juga disampaikan seperti perdagangan bebas, tergantung IPTEK, fenomena kehidupan global, demokrasi, HAM, lingkungan hidup, gender, dan multikultural. “Peran serta pendidik sangat penting karena pendidik seharusnya dapat menginspirasi peserta didik nantinya akan menjadi apa,” tambahnya.

Prof. Malik Fadjar dengan tema “Mewujudkan Budaya Mutu dalam Madrasah Muhammadiyah”, turut menegaskan kembali pernyataan yang telah disampaikan oleh Prof. Suyanto. Mutu merupakan sebuah hal yang berhubungan dengan gairah harga diri. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikutip Prof. Malik dari Tom Peters dan Nancy Austin. Mutu memang harus terus ditingkatkan terlebih lagi abad ini adalah abad kompetisi. Jika ditanya siapa yang menang, maka jawabnya adalah yang punya sumber daya yang mumpuni kekuatan pada modal, maka siapa yang berkuasa akan menang. Oleh karena itu, bangsa ini harus mempunyai daya saing yang tinggi agar dapat terus bertahan.

Prof. Zamroni turut menyepakati kedua pemateri sebelumnya dengan mengangkat tema “Strategi Peningkatan Prestasi untuk Semua”. Dan pada sesi terakhir Prof. Imam Robandi kembali mengingatkan bahwa pendidikan memang merupakan hal yang penting dan memiliki peran besar terbentuknya suatu bangsa. Hal-hal negatif yang dapat menghambat pendidikan harus dihindari.

“Kami bangga dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan Olympicad ke-2 yang diselenggarakan di Yogyakarta. Semoga acara-acara yang diadakan, khususnya Seminar nasional Pendidikan Muhammadiyah ini dapat memberikan manfaat dan berlangsung dengan sukses.” Sambut Drs. Kasiyarno, M.Hum., selakau Rektor UAD. (FM)