aaa.jpg

Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Kompos Padat dan Cair bagi Ibu Rumah Tangga di Dusun Soka dan Sepat, Ngoto-oro, Patuk, Gunungkidul

Sampah rumah tangga merupakan sampah yang dihasilkan oleh satu atau lebih keluarga yang tinggal di wilayah tertentu. Dalam jumlah yang banyak, sampah rumah tangga yang tidak ditangani dengan baik akan menjadi masalah di lingkungan, khususnya masalah kesehatan. Salah satu solusi penanganan sampah rumah tangga adalah dengan menjadikannya kompos, baik kompos padat maupun cair.

Kabupaten Gunungkidul memiliki wilayah cukup luas, yang mayoritas merupakan lahan untuk bercocok tanam berupa pertanian, tegalan, maupun hutan. Oleh karena itu, banyak sampah organik dedaunan yang belum termanfaatkan secara optimal. Selain itu, pengetahuan yang rendah tentang pengolahan sampah membuat masyarakat belum dapat mengolah sampah rumah tangga maupun sampah organik alam secata tepat.

Masalah inilah yang menjadi latar belakang tim dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM UAD) yaitu Tri Wahyuni Sukesi, M.P.H.; Sulistyawati, M.P.H., dan Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes., mengusung program Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Kompos Padat dan Cair bagi Ibu Rumah Tangga, dengan dukungan dana dari Kemenristek Dikti melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (Ipteks bagi Masyarakat/IbM).

Kegiatan IbM tersebut bermitra dengan dusun Soka dan Sepat, Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul. Rangkaian kegiatan terdiri atas sosialisasi dan pelatihan yang dibuka pada Selasa (18/7/2017) oleh Perwakilan Pemerintah Desa Ngoro-oro, yaitu Dalyuni, bertempat di balai desa Ngoro-oro.

Ia menyambut baik program yang diusung oleh tim dan berharap dapat berjalan secara berkelanjutan. Pada kesempatan tersebut, diserahkan hibah alat-alat kegiatan dari tim pengusung dan LMP UAD ke mitra berupa seperangkat bak penampungan kompos padat dan bak komposter lindi sebagai kompos cair.

 



Gambar 1. Serah terima alat secara simbolis dari tim pengusung, LPM UAD ke Mitra

Gambar 2. Pelatihan pembuatan kompos padat

 


7aba760a-56f3-47e4-af33-60809632a902

E:\PENGABDIAN 2017\DIKTI 2017\fotoibm\20170806_110950_resized.jpg

Gambar 3. Pelatihan pemanfaatan kompos padat sebagai media tanam

Gambar 4. Pemanenan Kompos Cair

 

Kegiatan ini menggunakan metode training dan praktik yang berlangsung sampai Agustus 2017. Pelatihan yang diberikan adalah pembuatan kompos padat dan cair dari sampah rumah tangga, serta pelatihan pemanfaatan kompos padat dari sampah di sekitar rumah warga. Kompos padat dibuat dengan memanfaatkan bak komposter yang dimodifikasi dari drum. Sampah dikumpulkan lalu ditampung ke dalam bak komposter kemudian ditambahkan EM4 atau cairan lindi untuk mempercepat proses pembusukan. Pada bak komposter padat, bau yang dikeluarkan oleh sampah rumah tangga yang membusuk dapat di minimalisir dengan bantuan tanah ataupun dengan arang aktif yang ditambahkan ke dalam bak komposter tersebut.

Pada kegiatan ini, monitoring dilakukan dengan mendatangi dusun mitra untuk melihat kemajuan dan memastikan keberhasilan program. Harapan dari program pembuatan kompos padat dan cair ini adalah dapat membantu memaksimalkan pemanfaatan sampah rumah tangga sehingga mampu mengurangi konsumsi pupuk pabrikan. Program ini juga diharapkan dapat memberi wacana baru bagi wilayah dengan karakteristik yang sama untuk menjadi alternatif pengolahan sampah.