PENANAMAN KARAKTER ANAK MELALUI PUASA RAMADHAN

Dholina Inang Pambudi, M. Pd

Dosen PGSD Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

 

Sebentar lagi akan masuk pada bulan ramadhan, sebuah momen yang sangat baik bagi para orang tua untuk menanamkan karakter positif bagi anak. Setiap orang tua tentunya ingin agar anaknya kelak menjadi menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual saja. Namun, juga cerdas secara emosional, dan spiritual. Seperti yang kita lihat sekarang banyak sekali muncul permasalahan kenakalan remaja, free sex, tawuran, narkoba itu adalah salah satu akibat dari kurangnya penanaman karakter sejak usia dini. Membangun karakter idealnya dimulai sejak dini, karena pada usia tersebut pemahaman konsep dan penanaman nilai mudah diberikan pada anak melalui pembiasaan maupun keteladanan. Pada usia tersebut, anak juga belum begitu banyak terpengaruh polusi oleh lingkungan sekitar. Karena sesungguhnya dalam puasa ramadhan terkandung  banyak sekali hikmah  antara lain dapat menanamkan karakter positif pada anak religius, jujur, tanggung jawab, peduli, dsb.

Aspek religius, ketika anak dilatih untuk puasa sejak dini secara otomatis akan semakin memperkuat rasa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, karena puasa merupakan salah satu rukun Islam dan ketika dijalankan akan mendapat pahala.

 Aspek jujur dan tanggung jawab, dengan puasa anak dilatih untuk menahan haus dan lapar sejak dari waktu sahur sampai dengan berbuka puasa. Keutamaannya dapat melatih sikap jujur dan tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain. Karena bisa jadi ketika di luar anak bilang sedang puasa pada temannya, namun ketika sampai di rumah karena tidak ada pembiasaan sejak dini dan keteladanan dari orang tua anak tersebut lalu  makan, karena merasa tidak ada yang melihat. Hal kecil seperti inilah apabila dibiarkan berlarut-larut akan memicu degradasi moral bangsa yaitu sikap tidak jujur dan tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Aspek peduli, melalui puasa di bulan ramadhan anak dilatih untuk memiliki sikap toleransi, dan meningkatkan rasa empati, serta simpati kepada sesama. Anak dilatih untuk toleransi  terhadap  orang lain yang sedang berpuasa. Selain itu, dengan menahan haus dan lapar, anak dilatih untuk merasakan bagaimana rasanya hidup kekurangaan tidak bisa dengan mudah makan dan minum seperti biasanya. Ternyata tidak semua orang seberuntung kita. Sehingga kita patut bersyukur, dan semakin peduli untuk berbagi  pada sesama yang kurang mampu.

Aspek religiu, Aspek jujur dan tanggung jawab dan Aspek peduli merupakan bagian dari tanggung jawa kita sebagai orang tua. Anak perlu diperkenalkan hal-hal yang baik, di bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh hikmah, penuh dengan hal-hal yang baik.

Peran orang tentu sangat dibutuhkan di bulan yang suci, tidak hanya member pengertian kepada anak, tapi juga perlu memberikan contoh yang baik bagi anak yang masih tidak terbiasa dengan puasa. Juga perlu kiranya orang tua menjelaskan dan membimbing dengan sabar serta menjawab segala pertanyaan dan keluhan anak. Dengan begitu karakter anak akan lebih terarah.

Banyak sekali hikmah yang dapat diambil dari puasa selain pahala yang didapatkan, puasa juga sebagai sarana menanamkan karakter positif pada anak. Harapannya dengan dilatih dan dibiasakan puasa sejak usia dini anak akan tumbuh mejadi generasi penerus bangsa yang berkarakter yang mampu membawa bangsa ini kepada bangsa yang bermartabat.