whatsapp_image_2017-11-27_at_09.35.50.jpeg

Penderita Disleksia Perlu Dipahami

Menurut Hadi Suyono, S.Psi., M.Si., disleksia perlu dipahami agar tidak terjadi kesalahpahaman.

“Seringnya, penderita disleksia dikucilkan dan ejek oleh teman sebayanya,” terangnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Sumbawa Sabtu, (25/11/2017).

Di hadapan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Hadi berpesan agar guru bisa mengenali tanda-tanda penderita disleksia. Menurutnya, penderita ini susah melafalkan dan menulis dengan teratur. Mereka juga susah mengingat kata yang mirip, seperti kata “pupu” dan “buku”.

“Guru perlu memahami itu, selanjutnya memahami cara mengajarnya,” pintanya

Dosen Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tersebut mengimbau kepada peserta (calon guru) agar menangani penderita disleksia dengan sabar dan dari hati-ke hati. Disleksia bisa diatasi jika pendamping atau guru serta orang tua memperlakukan mereka sama dengan anak-anak lain, tidak dianggap beda.

“Banyak tokoh besar yang dulu menderita disleksia, seperti Tom Cruise, Albert Einstein, dan lain sebagainya, tapi mereka bisa normal. Karena itu, kita tidak boleh meremehkan seseorang. Sebab, mereka punya keahlian yang tak terduga dan mungkin melebihi kemampuan yang kita miliki,” tukasnya.