Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Bangsa

Guru adalah seorang penjual yang dalam konteks Islam haruslah menerapkan nilai-nilai kejujuran. Oleh sebab itu, seorang guru itu harus betul-betul bisa memberikan pelayanan yang baik – Sastrawan dan Budayawan Ahmat Tohar-i

 

Ungkapan seorang sastrawan dan budayawan Ahmat Tohari di atas merupakan salah satu rangkuman dari sekian banyak harapan dan keinginan seluruh elemen masyarakat yang ada di negara ini. Sebagai (calon) guru yang baik, kita harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada bangsa dan negara. Mengapa harus seperti itu? Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki guru yang berkualitas. Tidak pamrih, tulus, dan ikhlas dalam memberikan ilmu kepada masyarakatnya.

Guru yang berkualitas akan ikut serta dalam melaksanakan proses berkependidikan. Tidak hanya proses pendidikan di wilayah formal saja (kelas), tetapi memberikan pendidikan juga bisa dilakukan di luar kelas. Misalnya dengan pelatihan-pelatihan dan kompetisi yang memiliki kredibilitas yang tinggi terhadap kependidikan. Progran Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, pada bulan Juni tahun ini akan melaksanakan beberapa agenda untuk merealisasikannya dengan tema “Mathematics Multi Event”.

“Acara ini kami laksanakan sebagai bukti nyata kami terhadap dunia pendidikan. Kami peduli. Meskipun kami belum selesai mengenyam pendidikan, kami ingin berbagi atas apa yang telah kami dapatkan di almamater tercinta ini. pendidikan tidak tersekat pada dinding kelas saja, tetapi bisa di luar kelas. Dengan adanya acara ini, kami sudah melaksanakannya” ujar Sholeihah Wiwit Mulyosari, mahasiswi semester 6 asal Klaten yang bertugas sebagai ketua panitia.

“Acara akan kami laksanakan secara estafet dalam satu bulan di kampus III UAD, Jl. Prof. Soepomo, S.H., Janturan, Warung Boto, Yogyakarta. Agenda acara di antaranya, Seminar Nasional dengan tema “Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Bangsa” yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 05 Juni 2011, Pameran Alat Peraga hasil kerja sama kami dengan pihak Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK).”, demikian tambah ketua panitia lebih lanjut.

“Acara pameran ini akan kami laksanakan satu minggu, terhitung Minggu tanggal 19 Juni- sampai Sabtu 25 Juni, Olimpiade Matematika tingkat SMA se-DIY yang akan kami laksanakan pada hari Minggu, 19 Juni 2011, Lomba Cerdas Cermat (LCC) antar kelas Program Studi Pendidikan Matematika. Acara ini akan kami laksanakan pada hari Minggu, 12 Juni 2011, dan yang terakhir adalah Bedah Buku sebagai acara penutup. Acara ini akan kami laksanakan pada hari Minggu, 26 Juni 2011.” papar Uji Trismo, lelaki kelahiran Bintan 19 tahun yang lalu yang menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Matematika. Informasi lebih lanjut bisa disimak famleat ini. (IHS)

 

Guru adalah seorang penjual yang dalam konteks Islam haruslah menerapkan nilai-nilai kejujuran. Oleh sebab itu, seorang guru itu harus betul-betul bisa memberikan pelayanan yang baik – Sastrawan dan Budayawan Ahmat Tohar-i

 

Ungkapan seorang sastrawan dan budayawan Ahmat Tohari di atas merupakan salah satu rangkuman dari sekian banyak harapan dan keinginan seluruh elemen masyarakat yang ada di negara ini. Sebagai (calon) guru yang baik, kita harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada bangsa dan negara. Mengapa harus seperti itu? Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki guru yang berkualitas. Tidak pamrih, tulus, dan ikhlas dalam memberikan ilmu kepada masyarakatnya.

Guru yang berkualitas akan ikut serta dalam melaksanakan proses berkependidikan. Tidak hanya proses pendidikan di wilayah formal saja (kelas), tetapi memberikan pendidikan juga bisa dilakukan di luar kelas. Misalnya dengan pelatihan-pelatihan dan kompetisi yang memiliki kredibilitas yang tinggi terhadap kependidikan. Progran Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, pada bulan Juni tahun ini akan melaksanakan beberapa agenda untuk merealisasikannya dengan tema “Mathematics Multi Event”.

“Acara ini kami laksanakan sebagai bukti nyata kami terhadap dunia pendidikan. Kami peduli. Meskipun kami belum selesai mengenyam pendidikan, kami ingin berbagi atas apa yang telah kami dapatkan di almamater tercinta ini. pendidikan tidak tersekat pada dinding kelas saja, tetapi bisa di luar kelas. Dengan adanya acara ini, kami sudah melaksanakannya” ujar Sholeihah Wiwit Mulyosari, mahasiswi semester 6 asal Klaten yang bertugas sebagai ketua panitia.

“Acara akan kami laksanakan secara estafet dalam satu bulan di kampus III UAD, Jl. Prof. Soepomo, S.H., Janturan, Warung Boto, Yogyakarta. Agenda acara di antaranya, Seminar Nasional dengan tema “Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Bangsa” yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 05 Juni 2011, Pameran Alat Peraga hasil kerja sama kami dengan pihak Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK).”, demikian tambah ketua panitia lebih lanjut.

“Acara pameran ini akan kami laksanakan satu minggu, terhitung Minggu tanggal 19 Juni- sampai Sabtu 25 Juni, Olimpiade Matematika tingkat SMA se-DIY yang akan kami laksanakan pada hari Minggu, 19 Juni 2011, Lomba Cerdas Cermat (LCC) antar kelas Program Studi Pendidikan Matematika. Acara ini akan kami laksanakan pada hari Minggu, 12 Juni 2011, dan yang terakhir adalah Bedah Buku sebagai acara penutup. Acara ini akan kami laksanakan pada hari Minggu, 26 Juni 2011.” papar Uji Trismo, lelaki kelahiran Bintan 19 tahun yang lalu yang menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Matematika. Informasi lebih lanjut bisa disimak famleat ini. (IHS)