img_5728.jpg

Probani, Solusi Atasi Hama Tani

Gambar Mekanisme Penggunaan Alat

 

Kemenristekdikti menyetujui proposal mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Mahasiswa tersebut ialah Mohammad Iqbalul Faiq Hatta, Tofik Nurochman, Ibnu Atma Kusnadi (Teknik Elektro), Nining Anggraeni dan Asa Krismuntari (Pendidikan Biologi). Dosen pembimbing sebagai pendamping penelitian adalah Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D.

Kelima mahasiswa tersebut mencoba membuat sebuah drone yang bisa difungsikan untuk membantu petani menyebar pestisida organik. Drone tersebut diberi nama “Prototipe Robot Terbang Penabur Pestisida Organik Pembasmi Hama Pertanian” (Probani).

Menurut ketua tim, Mohammad Iqbalul, gagasan untuk membuat Probani dilatarbelakangi oleh masalah klasik antara petani dengan hama tanaman.

“Petani butuh waktu lama untuk memproduksi hasil pangan dengan lahan yang cukup luas. Selain itu yang menjadi kendala lain adalah ketika terjadi serangan hama. Dibutuhkan penanganan khusus untuk menjaga ketahanan tanaman.” terang Mohammad.

Data dari (Asia Pasific Economic Cooperation) APEC tahun 2016, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor terbesar produk pangan di wiayah Asia Pasifik. Ekspor yang dilakukan Indonesia ini sebagai efek dari ketahanan pangan Indonesia yang cukup kuat. Selain itu, berbagai wilayah di Indonesia memiliki lumbung pangan masing-masing.

Dari segi luas lahan dan iklim, Indonesia merupakan wilayah strategis untuk mengembangkan cocok tanam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012, luas lahan pertanian Indonesia kurang lebih mencapai 8.112.103 Ha.

Peningkatan kualitas pangan merupakan salah satu langkah petani Indonesia untuk memperbaiki standar pasar dan kuantitas produk pangan. Pengolahan lahan pertanian  mulai dari persiapan lahan, penanaman, perawatan, dan pemanenan merupakan perputaran siklus pertanian yang banyak menyita waktu dan tenaga para petani.

 

Pestisida Organik

Nining dan Asa menjelaskan, salah satu cara untuk mendapat hasil panen maksimal adalah dengan cara membasmi hama yang menyerang tanaman. Kedua mahasiswa dari Pendidikan Bilogi ini secara khusus memiliki tugas terkait pestisida organik yang digunakan Probani.

“Pestisida yang baik digunakan dalam produksi pertanian yaitu pestisida organik. Pestisida ini menggunakan bahan kimia alami, sehingga dapat mengurangi kerusakan ekosistem persawahan. Sedangkan pestisida anorganik mengandung bahan kimia berbahaya,” papar Nining.

Nining menambahkan, pembuatan pestsida organik bisa dibuat dari bahan-bahan seperti kacang babi, kenikir, mahoni, dan sirsak.

Hadirnya Probani akan membantu petani mempermudah dan mempercepat penanggulangan hama. Selain itu, waktu yang digunakan lebih efisien dan petani dapat menghindari kontak langsung dengan pestisida.

“Sebenarnya, tujuan utama kami membuat Probani selain untuk mengatasi masalah hama adalah untuk mengajak generasi muda agar tergerak menjadi seorang ‘petani’. Sudah saatnya yang muda yang berkarya, memajukan pertanian Indonesia dengan memanfaatkan teknologi yang diciptakan sendiri,” Papar ketua tim, Mohammad Iqbalul. (ard/doc)