Prof. Dr. H. Amien Rais: Generasi Muda Harus Berfikir Rasional dan Realistis

Prof. Dr. H. Amien Rais: Generasi Muda Harus Berfikir Rasional dan Realistis

Seberjalanannya waktu, perkembangan dunia pendidikan dewasa ini mengalami banyak kemajuan secara significant. Hal ini bisa kita lihat dari menjamurnya aktifitas akademis, baik di gedung-gedung atau instansi-instansi resmi maupun yang tidak resmi. Melalui jalur tak resmi, banyaknya generasi muda yang aktif berkegiatan dalam forum-forum, sanggar, komunitas, ataupun kelompok belajar lainnya. Di jalur resmi, bisa kita lihat dari membludaknya minat orang tua atau “si anak” untuk mengenyam pendidikan di bangku sekolah, mulai dari play group ­sampai perguruan tinggi yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.

Senin, 2 September 2013, Prof. Dr. H. Amien Rais menjelaskan bahwa sebagai kaum akademisi, mahasiswa perlu berfikir yang rasional dan realistis. Baginya, setiap akademisi harus memiliki kesadaran sejarah, memiliki ilmu dan wawasan luas di bidang pengetahuan dan teknologi.

“Jadi, kita ini kaum akademisi. Dan ciri kaum akademisi itu adalah berfikir yang rasional dan realistis. Ciri yang lainnya adalah, bahwa setiap akademisi harus memiliki kesadaran sejarah, kesadaran historis. Dalam kaitan ini, kita harus memahami, bahwa setiap bangsa yang ingin maju, itu memang pertama-tama harus memiliki ilmu pengetahuan yang memadai. Misal zaman sekarang, Ilmu Pengetahuan Teknologi atau IPTEK itu memang kunci dari masa depan setiap bangsa. Demikian pula, kalau mahasiswa-mahasiswa Indonesia, termasuk mahasiswa UAD, itu ingin berprestasi, maka prestasinya itu bukan pada prestasi seni, prestasi nyanyi, prestasi baris berbaris, prestasi bisnis, prestasi sinetron, tetapi prestasi ilmu pengetahuan. Iutlah yang pokok.”

“Oleh karena itu, saya melihat, istilah berprestasi secara ilmu dan teknologi. Karena kalau generasi muda sudah memiliki ilmu, otomatis wawasannya akan luas. Dan orang wawasan luas itu pasti akan mengambil sikap budaya yang terbuka, demokratis, egaliter,” papar mantan Ketua P.P Muhammadiyah ketika ditanya seputar tema Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, ‘Generasi Muda Pemimpin Bangsa yang Berprestasi dan Berbudaya’, sesaat sebelum memberikan sambutan di depan 3000-an mahasiswa baru UAD.

Beliau juga menyebutkan rasa senang dengan semboyan P2K UAD tahun ini. “Oleh karena itu saya senang dengan semboyan, bahwa UAD akan menggembleng mahasiswa baru, dan mahasiswa yang lama untuk terus berprestasi dan berbudaya. Terus berprestasi dalam ilmu pengetahuan, memiliki cakrawala yang luas, berfikir rasional, realistis, dan akan memiliki sikap budaya yang egaliter, demokratis, dan terbuka.” tutup profesor kelahiran Solo, Jawa Tengah, 26 April 1944 ini dengan ramah. (IHS)