PT dan SMK Indonesia Inisasi Kerja Sama dengan Korea

 

Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Open Learning Center (SEAMOLEC) memfasilitasi Perguruan Tinggi (PT) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia untuk menginisasi kerja sama dengan PT di Korea.

Pada (25-28/5/2015), sebanyak 21 delegasi dari SEAMOLEC, PT, dan SMK Indonesia berkunjung dan menandatangani MoU dengan 5 PT di Korea (2 PTN dan 3 PTS). Delegasi dari PT Indonesia berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Diponegoro (Undip), STT Telematika Telkom Purwokerto, Sekolah Tinggi Design Bali, STP Sahid, STIKes Dharma Husada, AMIK dan College New Media, Poltek Negeri Jember, STIE Mandala Jember, Amik Wahana Mandiri. Sementara delegasi dari SMK berasal dari SMK Farmasi Harapan Bersama Tegal, SMK Siang 1 Bojonegoro, dan SMK Al Huda Kota Kediri.

PT Korea yang dikunjungi dan dilakukan penandatanganan MoU yaitu Catholic University of Daegu, Hanbat National University, Sun Moon University, dan Sunchon National University. Adapun untuk Jeonju University, hanya dilakukan kunjungan, tetapi belum ada penandatanganan MoU. Selain berdiskusi dan menandatangani MoU, para delegasi juga berkesempatan mengunjungi fasilitas PT, seperti ruang kelas dan laboratorium.

Bidang kerja sama yang diprioritaskan untuk PT yaitu joint degree, dual degree, dan credit transfer system, sementara untuk SMK adalah untuk menyerap lulusan-lulusan SMK agar bekerja di Korea. Namun demikian, untuk belajar dan bekerja di Korea, bahasa Korea menjadi syarat yang hampir tidak bisa ditawar. Oleh karenanya, untuk merealisasikan MoU yang telah ditandatangani, perlu persiapan yang tidak sebentar.

Ida Puspita, M.A.,Res. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional UAD, saat diwawancarai menuturkan bahwa UAD berencana untuk merealisasikan MoU dengan PT Korea yang telah ditandatangani dengan menyelenggarakan program joint degree.

Sebelumnya, pada 2014, UAD mendapatkan hibah BFKSI (Bantuan Fasilitas Kerja Sama Internasional) dari Dikti dan menginisasi program joint degree untuk jurusan teknik informatika dengan Guangxi University for Nationalities, sebuah perguruan tinggi di Tiongkok. Tahun ini, UAD akan mencoba mengajukan program yang sama dengan PT di Korea. Hal ini merupakan salah satu bentuk keseriusan UAD dalam merealisasikan setiap MoU yang telah ditandatangani sehingga MoU tidak sekadar menjadi nota kesepahaman kosong tanpa aktivitas apa pun.

Ida juga menyampaikan bahwa sebenarnya banyak peluang beasiswa untuk S-1, S-2, dan S-3 di Korea. Namun, kemampuan bahasa Korea adalah syarat yang perlu dipenuhi terlebih dahulu. Oleh karenanya, UAD yang ingin menyelenggarakan joint degree dengan PT Korea juga akan menyiapkan mahasiswanya untuk menguasai bahasa Korea. Sekilas tampak sulit, tetapi jika belajar dari pengalaman joint degree yang telah terlaksana dengan PT di Tiongkok, tentu selalu ada jalan.

“Tercatat, UAD telah 2 kali mengirimkan mahasiswa Fakultas Ekonomi untuk belajar di PT Tiongkok dengan bahasa pengantar Mandarin, dan sejauh ini dapat berjalan lancar,” tutup Ida.