Sains Tentang Syukur

Ika Maryani

Dosen PGSD FKIP UAD

 

Telah banyak kajian-kajian spiritual tentang keajaiban bersyukur/sedekah yang disampaikan baik melalui media dakwah, buku, ataupun seminar. Sedekah berawal dari perasaan syukur seorang umat kepada pencipta-Nya. Syukur merupakan cara paling agung untuk berterimakasih. Menurut Dr. Adi W Gunawan, dalam bukunya yang berjudul Quantum Life Transformation mengatakan bahwa syukur merupkan salah satu bagian dari lima komponen sukses, antara lain: (a) Impian, (b) Yakin, (c) Syukur, (d) Pasrah, dan (e) Doa.

Syukur diartikan sebagai sebuah perasaan yang muncul dalam hubungan interpersonal saat seseorang menerima sesuatu yang berharga dari orang lain. Oleh karena itu, hubungan antar individu akan semakin kuat. Syukur bersifat abadi, spiritual, dan merupakan suatu bentuk hubungan yang intim antara manusia dengan Allah SWT. Al-Qur’an juga mengingatkan kita betapa pentingnya perasaan syukur:

“Dan (ingatlah) di waktu Tuhan kalian memperingatkan. Jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat-Ku kepada kalian; dan jika kalian mengingkarinya, maka azab-Ku amat berat sekali.” (QS Ibrahim 7)

Emmons dan McCullough (2003) juga pernah meneliti tentang syukur. Dalam penelitiannya, Emmons dan McCullough meminta responden membuat catatan harian syukur, rutin mencatat hal-hal yang mereka syukuri, dan setelah beberapa saat hasilnya adalah sebagai berikut: (1) responden merasa lebih tenang, nyaman, optimis, dan lebih sedikit gejala sakit fisik; (2) responden merasa lebih bersemangat, antusias,waspada, fokus, yakin, dan lebih berenergi; (3) responden lebih mampu memberikan dukungan emosi dan memecahkan masalah orang lain yang membutuhkan bantuan mereka; dan (4) responden dapat tidur lebih lama dengan kualitas tidur yang lebih baik.  Hasil riset juga menunjukkan bahwa orang yang secara rutin merasakan dan mempraktikkan perasaan syukur tampak lebih bahagia, nyaman untuk diajak berkomunikasi, dan memberikan pengaruh positif pada lingkungannya. Orang yang penuh syukur dipandang sebagai orang yang lebih suka membantu sesama, lebih ceria dan bersahabat, lebih optimis, dan lebih bisa dipercaya.

Sarah Breathnach dalam bukunya Simple Abundance Journal of Gratitude memberikan perspektif  lain tentang  syukur. Bahwa apapun yang kita cari dalam hidup ini antara lain ketenangan pikiran, kemakmuran/kekayaan, kesehatan, cinta, semuanya bisa kita dapatkan hanya jika kita bersedia menerimanya dengan hati yang terbuka dan dipenuhi rasa syukur.

Sebagai seorang yang berkecimpung di dunia pendidikan, perasaan syukur mampu memberikan motivasi dan rasa nyaman dalam mengajar. Pikiran akan senantiasa tenang dan ide-ide kreatif akan muncul setiap saat. Efek ini akan signifikan apabila syukur dilakukan secara konsisten. Bentuk rasa syukur yang dapat dilakukan seorang pendidik adalah dengan bekerja ikhlas untuk meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, penulis yakin bahwa perasaan syukur dapat memberikan efek positif luar biasa bagi seseorang. Hubungan antar individu semakin harmonis, dan yang paling penting adalah semakin indahnya hubungan kita dengan Allah SWT. Terlebih dibulan puasa yang penuh hikmah. Maka mulai bersyukur?