perpustakaan_uad_akreditasi_a.jpg

Sebagai Jantung Keilmuan, Perpustakaan Raih Akreditasi A

“Perpustakaan selain sebagai penunjang keilmuan bagi mahasiswa, juga merupakan jantung kehidupan dari universitas,” ujar Drs. Tedi Setiadi M. T., Kepala Pusat Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Menurutnya, mutu, kualitas mahasiswa, serta universitas sangat dipengaruhi oleh bagus atau tidaknya perpustakaan yang ada.

Alhamdulillah sekarang perpustakaan UAD sudah terakreditasi A, dari yang mulanya sama sekali belum terakreditasi,” imbuhnya saat ditemui, Kamis (17/9/2015) di sela-sela kesibukannya.

Tedi mengatakan, naiknya akreditasi perpustakaan UAD karena memiliki banyak kelebihan. Manajemen perpustakaan menjadi unggulan pertama dalam penilaian. Pembenahan manajeman, pelayanan, peningkatan, serta pengoptimalan pustakawan sangat berpengaruh dalam pencapaian visi misi perpustakaan. Selain itu juga didukung sarana dan prasarana yang banyak dibenahi, ditambah dengan kemampuan teknologi informasi. Jika pelayanan perpustakaan maksimal, maka dapat memudahkan mahasiswa dan dosen dalam mengakses perpustakaan online (digilib).

Koleksi buku perpustakaan UAD selalu bertambah. Di antaranya berasal dari permintaan mahasiswa. Pengelola perpustakaan menyediakan angket kepada mahasiswa jika memang buku yang dicari tidak ada, kemudian mengusahakan untuk menyediakannya.

Penilaian yang lain adalah dari segi pengunjung perpustakaan. Keaktifan mahasiswa dalam mengunjungi perpustakaan menjadi kelebihan tersendiri. Karena dari standar pengunjung 5% keseluruhan mahasiswa yang ditetapkan oleh perpustakaan nasional, perpustakaan UAD selalu mendapat pengunjung lebih dari 5%.

Tedi mengaku, persiapan yang dilakukan kurang lebih sekitar tiga bulan. Mulai dari persiapan fisik maupun nonfisik.

“Saya berharap, dengan naiknya akreditasi perpustakaan bisa menambah motivasi para pustakawan, mahasiswa, dan dosen dalam menumbuhkembangkan keilmuan di UAD,” tutup Tedi mengakhiri wawancaran.(Ard)