Semangat Tim Kesehatan untuk Maba

 

Menjadi tim kesehatan dalam suatu acara besar seperti Program Pengenalan Kampus (P2K) UAD 2016 tentu merupakan tugas yang besar tanggung jawabnya. Yang bersangkutan harus memastikan seluruh peserta P2K sehat dan harus bisa menyembuhkan peserta yang kondisinya lemah dengan berbagai keluhan.

Seperti yang dilakoni salah satu Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD dr. Nurul Qomariyah, yang menjadi penanggungjawab Tim Kesehatan untuk Zona 1. Ia mengatakan, terhitung dari hari pertama opening sudah ada sekitar 100 mahasiswa baru yang masuk ruang kesehatan.

“Keluhannya bermacam-macam. Ada yang mengeluh sakit perut, pusing, dan sesak nafas. Yang paling sulit adalah mahasiswa yang teriak histeri. Gejalanya seperti sesak nafas disertai kejang. Ini membutuhkan kepastian, apakah mahasiswa tersebut benar-benar mengalami histeri atau hanya berpura-pura. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, ada kasus semacam itu di mana ada mahasiswa yang mengalami sesak nafas disertai kejang namun setelah dibawa ke ruang kesehatan justru meminta kopi dan mulai membaik,” katanya Selasa  (30/8/2016).

Dikatakan, sebagian besar keluhan para peserta P2K dapat tertangani, karena tim kesehatan dari mahasiswa sudah mumpuni dalam menangani berbagai keluhan peserta. Lanjutnya, kalau di ruang kesehatan tidak ada obat yang bisa membuat peserta membaik, maka kita rujuk ke rumah sakit. Kita bekerja sama dengan RS PKU Muhammadiyah.

“Semenjak hari pertama Technical Meeting, setiap harinya ada satu mahasiswa yang kami rujuk ke RS PKU,” kata ibu dua anak ini.

Ia menambahkan, meskipun harus siaga dari pagi hingga malam hari, namun pihaknya senang dapat berkumpul bersama mahasiswa baru. Apalagi di tahun ini, jumlah Maba-nya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga mendorong pihaknya untuk tetap menjaga semangat. (NT)