Seputar Penentuan 1 Syawwal 1432 H yang Berpotensi Perayaan Idul Fithri Berbeda

Berdasarkan pertanyaan masyarakat umum dan isu besar di Indonesia dan dunia mengenai perbedaan dalam penentuan 1 Syawwal di tiap tahunnya dan lebih umum lagi tentang penentuan kalender Islam (Hijriyah), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberikan tanggapan dan informasi mengenai metode hisab yang diyakininya. Di pemberitaan di media massa dan masyarakat umum berkembang banyak opini yang mengarah ke masalah penentuan 1 Syawwal, termasuk salah satunya yang diberitakan oleh media www.kompas.com pada Minggu, 28 Agustus 2011 waktu 13:17 WIB yang ditulis oleh wartawan A. Wisnubrata.

Terkait hal tersebut PP Muhammadiyah telah memberikan beberapa alasan mengenai metode hisab tersebut. Informasi mengenai hal ini dapat disimak di website resmi PP Muhammadiyah. Penetapan yang ditempuh Muhammadiyah bukanlah mengada-ada, hal ini disampaikan oleh pucuk pimpinan Muhammadiyah ( Prof. Dr. HM. Din Syamsuddin, M.A.) di saat menyampaikan khutbah Sholat Idul Fithri di Alun-alun Yogyakarta (30/08/2011). Hal tersebut juga dikuatkan oleh pandangan dari tokoh muslim yang tergabung di De Nederlandse Raad voor Ifta (Dewan Fatwa Negeri Belanda), Prof. Dr. Sofjan Siregar, M.A., seperti diberitakan oleh www.detiknews.com.

Dan masih banyak sumber-sumber lain yang menguatkan tentang metode tersebut.

Semoga metode yang tepat dan elegan dapat segera dirumuskan oleh umat Islam di dunia ini, sehingga umat Islam dapat lebih bersatu kembali dan mengulang kejayaan di abad yang lalu. (@)

Berdasarkan pertanyaan masyarakat umum dan isu besar di Indonesia dan dunia mengenai perbedaan dalam penentuan 1 Syawwal di tiap tahunnya dan lebih umum lagi tentang penentuan kalender Islam (Hijriyah), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberikan tanggapan dan informasi mengenai metode hisab yang diyakininya. Di pemberitaan di media massa dan masyarakat umum berkembang banyak opini yang mengarah ke masalah penentuan 1 Syawwal, termasuk salah satunya yang diberitakan oleh media www.kompas.com pada Minggu, 28 Agustus 2011 waktu 13:17 WIB yang ditulis oleh wartawan A. Wisnubrata.

Terkait hal tersebut PP Muhammadiyah telah memberikan beberapa alasan mengenai metode hisab tersebut. Informasi mengenai hal ini dapat disimak di website resmi PP Muhammadiyah. Penetapan yang ditempuh Muhammadiyah bukanlah mengada-ada, hal ini disampaikan oleh pucuk pimpinan Muhammadiyah ( Prof. Dr. HM. Din Syamsuddin, M.A.) di saat menyampaikan khutbah Sholat Idul Fithri di Alun-alun Yogyakarta (30/08/2011). Hal tersebut juga dikuatkan oleh pandangan dari tokoh muslim yang tergabung di De Nederlandse Raad voor Ifta (Dewan Fatwa Negeri Belanda), Prof. Dr. Sofjan Siregar, M.A., seperti diberitakan oleh www.detiknews.com.

Dan masih banyak sumber-sumber lain yang menguatkan tentang metode tersebut.

Semoga metode yang tepat dan elegan dapat segera dirumuskan oleh umat Islam di dunia ini, sehingga umat Islam dapat lebih bersatu kembali dan mengulang kejayaan di abad yang lalu. (@)