Sri Sultan Hamengkubuwono X: Indonesia Harus Bangga dengan Produk Dalam Negeri

Seperti dikuti dari mediaindonesia.com Sri Sultan Hamengkubuwono X menegaskan pentingnya bangsa Indonesia memiliki budaya saing. Hal ini sangat diperlukan, terutama dalam menghadapi persaingan dan tantangan globalisasi dengan negara-negara lain. 

“Tantangannya, harus jadi berbudaya saing dan negara maritim. Karena dengan globalisasi harus bisa bersaing, maritimnya juga diperkuat. Tantangan masa depan jelas akan berbeda,” ujarnya, dalam Orasi Kebudayaan di Jakarta Selatan, Sabtu (21/1). 
Sultan menyayangkan, meski merupakan bangsa besar, Indonesia tidak pernah mempunyai motivasi untuk bekerja keras. Tidak hanya itu saja, Indonesia juga lebih mendahulukan aspek daratan. Padahal, dengan negara yang didominasi kepulauan, Indonesia seharusnya menguatkan maritim. 
Sultan pun lalu mencontohkan negara tetangga Indonesia, yakni Malaysia. Meski tak punya kultur tunggal untuk menghadapi tantangan ke depan, Malaysia ternyata mampu menjadi salah satu negara yang diperhitungkan kekuatan ekonominya. 
“Malaysia yang negara kecil itu sudah melakukannya,” terangnya. 
Lalu, bagaimana agar Indonesia bisa memiliki budaya saing? Menurut Sultan, hal itu bisa dimulai dari hal yang paling kecil dulu. 
Sebagai langkah pertama, negara Indonesia seharusnya memiliki kebanggaan bisa memproduksi produknya sendiri, dan kemudian mengglobal. 
“Karena itu berarti kita punya daya saing. Bukan membeli produk dari luar,” imbuhnya. 
Setiap negara maju yang memiliki budaya saing, umumnya masyarakat di negara tersebut bangga dengan produk atau karya produksinya sendiri. Ketika produknya kemudian mengglobal, tentu saja ini akan meningkatkan budaya saing serta gengsi negara yang bersangkutan. 
Sultan juga mengomentari pembangunan yang dilakukan pemerintahan saat ini. Jika dasar pembangunan pencitraan, wajar saja yang terlihat hanya citra. 
“Bukan faktual hanya citra. Jangan tanya isinya. Kita tidak bisa mencapai modernisasi dan industrialisasi,” tandasnya. 

Seperti dikuti dari mediaindonesia.com Sri Sultan Hamengkubuwono X menegaskan pentingnya bangsa Indonesia memiliki budaya saing. Hal ini sangat diperlukan, terutama dalam menghadapi persaingan dan tantangan globalisasi dengan negara-negara lain. 

“Tantangannya, harus jadi berbudaya saing dan negara maritim. Karena dengan globalisasi harus bisa bersaing, maritimnya juga diperkuat. Tantangan masa depan jelas akan berbeda,” ujarnya, dalam Orasi Kebudayaan di Jakarta Selatan, Sabtu (21/1). 
Sultan menyayangkan, meski merupakan bangsa besar, Indonesia tidak pernah mempunyai motivasi untuk bekerja keras. Tidak hanya itu saja, Indonesia juga lebih mendahulukan aspek daratan. Padahal, dengan negara yang didominasi kepulauan, Indonesia seharusnya menguatkan maritim. 
Sultan pun lalu mencontohkan negara tetangga Indonesia, yakni Malaysia. Meski tak punya kultur tunggal untuk menghadapi tantangan ke depan, Malaysia ternyata mampu menjadi salah satu negara yang diperhitungkan kekuatan ekonominya. 
“Malaysia yang negara kecil itu sudah melakukannya,” terangnya. 
Lalu, bagaimana agar Indonesia bisa memiliki budaya saing? Menurut Sultan, hal itu bisa dimulai dari hal yang paling kecil dulu. 
Sebagai langkah pertama, negara Indonesia seharusnya memiliki kebanggaan bisa memproduksi produknya sendiri, dan kemudian mengglobal. 
“Karena itu berarti kita punya daya saing. Bukan membeli produk dari luar,” imbuhnya. 
Setiap negara maju yang memiliki budaya saing, umumnya masyarakat di negara tersebut bangga dengan produk atau karya produksinya sendiri. Ketika produknya kemudian mengglobal, tentu saja ini akan meningkatkan budaya saing serta gengsi negara yang bersangkutan. 
Sultan juga mengomentari pembangunan yang dilakukan pemerintahan saat ini. Jika dasar pembangunan pencitraan, wajar saja yang terlihat hanya citra. 
“Bukan faktual hanya citra. Jangan tanya isinya. Kita tidak bisa mencapai modernisasi dan industrialisasi,” tandasnya.