studi_pentas_dukun_kimin_kritisi_masyarakat.jpg

Studi Pentas Dukun Kimin Kritisi Masyarakat

Sepekan lalu Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar studi pentas dengan judul “Dukun Kimin”. Pementasan yang berlangsung Minggu (13/5/2018) di green hall kampus 2 UAD disaksikan mahasiswa, pelajar, dosen, sastrawan, pemerhati, penikmat, dan pelaku teater. Pentas tersebut merupakan program kerja tahun 2018/2019.

Rizki Ramdhani penulis naskah sekaligus sutradara mengungkapkan pementasan “Dukun Kimin” merupakan pandangannya terhadap masyarakat saat ini.

“Saya mengira saat ini praduga masyarakat terhadap sesamanya sangat tinggi. Adanya berita yang tidak benar dan perbedaan ideologi mungkin menjadi salah satu penyebabnya.”

Ia juga menjelaskan, masyarakat sampai sekarang masih mempercayai perihal praktik klenik dan sejenisnya. Atas dasar tersebut Rizki menulis naskah dengan membenturkan realitas yang ada di masyarakat.

“Saya juga menduga, yang saat ini terjadi di masyarakat karena mendekati pemilihan kepala daerah (Pilkada). Jadi banyak gesekan,” tandasnya.

Untuk mementaskan “Dukun Kimin”, dibutuhkan proses latihan selama satu bulan. Kru yang tergabung dalam pentas berdurasi satu jam ini sekitar 100-an orang. Di dalam penggarapannya, tim produksi JAB tetap melibatkan para alumninya untuk memberikan dukungan dan kritikan.

Pementasan bergenre drama yang mengangkat tema adat, adab, arah dengan naskah Dukun Kimin berhasil sebagai kritik sosial terhadap politik dan kemanusiaan. (ard)