Tabligh Akbar Bersama Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A

 

Menyusul rangkaian acara milad IMM 50 tahun (setengah abad). IMM Universitas Ahmad Dahlan (UAD)  gelar acara Tabligh Akbar, Kamis (27/03)  dengan tema “ Hilangnya Rasa Malu di Era Globalisasi” bersama Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. di Auditorium Kampus I UAD Jalan Kapas 09 Semaki, Yogyakarta.

Ditemui disela-sela acara, Achsanul Fikri Al-Anshori yang akrab disapa achsan selaku ketua panitia acara menuturkan, “Tujuan diadakanya acara ini adalah untuk menguatkan mental dan akhlaq umat islam pada umumnya, khususnya civitas akademika UAD, agar tidak terseret arus globalisasi yang kurang baik salah satunya yaitu hilangnya sifat malu”

Lebih lanjut Achsan menambahkan,” Acara ini bekerja sama dengan pihak kampus UAD, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD, PC IMM DJazman Al-kindi, dan Korkom IMM UAD serta didukung  (disponsori) oleh Waroeng makan Special Sambal (SS), Kebun Binatang Gembira Loka, Pamella Swalayan, Aisyiah, Nasyiatul Aisyah (NA), toko kerudung Raja Murah, dan Diva Press.”

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor III, Bapak Dr. Abdul Fadhil, MT, menyampaikan dalam sambutannya bahwa rasa malu itu amat penting untuk dimiliki, terutama bagi kalangan intelektual (mahasiswa). Malu jika tidak punya prestasi, malu jika berbuat sesuatu yang buruk.

Dalam tausyiahnya, Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.A. mengulas bagaimana rasa malu itu mulai hilang. Pengaruhnya, serta fenomena yang terjadi saat ini terkait hilangnya rasa malu di kalangan umat islam.

“Harapan dengan diadakannya acara ini semoga dapat menyadarkan diri kita akan pentingnya sifat malu serta mampu menambah wawasan kita terkait bagaimana cara berdakwah dengan retorika yang bagus seperti Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.” Ungkap Ahmad Syaifudin Rauf selaku Kabid Dakwah PC Djazman al-kindi sekaligus promotor acara tersebut.

Acara pada malam Jum’at tersebut dimeriahkan dengan beragam penampilan dan hiburan diantaranya dari nasyid LPSI serta dari beberapa penampilan dari Immawan dan Immawati (sebutan untuk aktivis IMM) dan pembagian doorprize. (MCH)