Teater Jab UAD Pentas di Dua Kota

JAB_1

Senin (08/10/2012) di Auditorium UMM (Universits Muhammadiyah Magelang) kampus I Jl. Tidar 21 Magelang, Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pentaskan naskah “Makam Tak Bertuan, Tuan Tak Bermakam” karya Agus Leyloor. Pentas teater tersebut disutradarai oleh Danik T.S.

Ketika ditemui reporter Web UAD, Danik menjelaskan bahwa produksi Teater JAB mementaskan naskah itu merupakan kegiatan rutin. “Tapi ada sesuatu yang berbeda dari tahun terdahulu. Sekarang pementasan dilakukan di dua kota. Satu di Magelang dan satunya lagi di Gedung Societet Yogyakarta, ” jelas Dani.

Selanjutnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UAD tahun 2008 ini menceritakan isi naskah. Naskah tersebut mengisahkan tentang makam keramat yang dimanfaatkan sebagai tempat komersil. Akibat dari proyek pembangunan kawasan ekonomi menjadikan Kemit Bumi sebagai tumbal keserakahan pemburu harta.

“Kami berharap dengan hadirnya naskah itu dapat membuka kesadaran orang-orang yang melanggar nilai-nilai kebaikan ” ungkap Restu ketua Teater JAB di sela-sela pementasan.

Naskah Makam Tak Bertuan, Tuan Tak Bermakan yang bergenre realis dimainkan oleh 7 orang aktor, yaitu: Yusuf Riawan berperan sebagai Kemit Bumi, Aji Firmandi berperan sebagai Surdono, Agung Pambudi berperan sebagai Juru Kunci, Hasrul Rahman berperan sebagai Mas Bekel, Entim Supriana berperan sebagai Rukmini, Arif berperan sebagai Guritno, dan Kurniawan Restu P. berperan sebagai suara. (Sbwh)

JAB_1

Senin (08/10/2012) di Auditorium UMM (Universits Muhammadiyah Magelang) kampus I Jl. Tidar 21 Magelang, Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pentaskan naskah “Makam Tak Bertuan, Tuan Tak Bermakam” karya Agus Leyloor. Pentas teater tersebut disutradarai oleh Danik T.S.

Ketika ditemui reporter Web UAD, Danik menjelaskan bahwa produksi Teater JAB mementaskan naskah itu merupakan kegiatan rutin. “Tapi ada sesuatu yang berbeda dari tahun terdahulu. Sekarang pementasan dilakukan di dua kota. Satu di Magelang dan satunya lagi di Gedung Societet Yogyakarta, ” jelas Dani.

Selanjutnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UAD tahun 2008 ini menceritakan isi naskah. Naskah tersebut mengisahkan tentang makam keramat yang dimanfaatkan sebagai tempat komersil. Akibat dari proyek pembangunan kawasan ekonomi menjadikan Kemit Bumi sebagai tumbal keserakahan pemburu harta.

“Kami berharap dengan hadirnya naskah itu dapat membuka kesadaran orang-orang yang melanggar nilai-nilai kebaikan ” ungkap Restu ketua Teater JAB di sela-sela pementasan.

Naskah Makam Tak Bertuan, Tuan Tak Bermakan yang bergenre realis dimainkan oleh 7 orang aktor, yaitu: Yusuf Riawan berperan sebagai Kemit Bumi, Aji Firmandi berperan sebagai Surdono, Agung Pambudi berperan sebagai Juru Kunci, Hasrul Rahman berperan sebagai Mas Bekel, Entim Supriana berperan sebagai Rukmini, Arif berperan sebagai Guritno, dan Kurniawan Restu P. berperan sebagai suara. (Sbwh)