Teater JAB Wakili UAD dalam Festival Malioboro

Festival Malioboro yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah memasuki tahun kedua. Tahun 2010 ini, pelaksanaan Festival Malioboro tidak hanya menghadirkan seniman dari Yogyakarta saja melainkan juga dimeriahkan dari luar Yogyakarta. Selain siswa, kalangan mahasiswa juga ikut memeriahkan pelaksanaan festival tersebut, salah satunya adalah Teater Jaringan Anak Bangsa (JAB) sebagai perwakilan dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia.

Festival yang berlangsung selama dua hari, Sabtu – Minggu (31-01/7-8) tersebut mendapat perhatian yang cukup tinggi dari masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang memadati ruas-ruas jalan di sepanjang pasar Malioboro hingga Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.

Selain Teater JAB, pesta rakyat ini juga dimeriahkan oleh beberapa komunitas/teater bahkan seniman-seniman kampus maupun luar kampus, diantaranya : AsSarkem (Universitas Negeri Yogyakrta), Teater Terkam (IST Akprind), Teater Dokumen, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMK 4 Yogyakarta, Yuliono (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), dan lain sebagainya.

Teater JAB yang mendapat kesempatan ikut serta dalam perayaan pesta tahunan itu, menghiasi andong dengan tema Pinangan. Tema tersebut diambil dari sebuah judul naskah karya Anton Chekov, sebuah Naskah yang dipentaskan dalam rangkaian acara Milad Teater JAB 28 Juli Kemarin.

Selain ikut dalam memeriakan Karnaval tersebut, Teater JAB juga mendapatkan tempat tersendiri untuk mengisi musikalisasi puisi pada rangkai acara selanjutnya. “Saya sangat bersyukur sekali Teater JAB mendapatkan kesempatan emas tersebut. “Kami sebagai salah satu teater berbasis kampus dipercaya menjadi salah satu peserta dalam perayaan karnaval pesta tahunan tersebut. Selain memeriahkan dalam perayaan karnaval, kami juga mendapat kesempatan untuk menampilkan musikalisasi kami pada tanggal 1 Agustus di kantor Dinas Pariwisata Propinsi DIY Jl. Malioboro Yogyakarta. Ini merupakan prestasi baru dan membanggakan bagi kami. Kami harap tahun berikutnya kami diundang kembali, Amin.” Ujar Iqbal “siE_piEt” yang ikut dalam kepanitiaan lapangan.

Kegiatan yang berlangsung pada hari kedua (01/8) di kantor Dinas Pariwisata juga dipadati pengunjung, baik pengunjung yang sengaja datang untuk menyaksikan acara maupun pengunjung yang kebetulan melintas di jalan Malioboro. Rangkaian acara tersebut dimeriahkan oleh beberapa seniman dan sastrawan besar diantaranya: Mustofa W Hasyim, Slamet Riyadi Sabrawi, Iman Budi Santosa, dan beberapa Komunitas/Teater yang berunjuk gigi dalam menafsirkan Puisi melalui media musik (Musikalisasi Puisi). “Pada kesempatan kali ini, kami khususkan untuk mementaskan karya-karya puisi penyair yang berdomisili di Jogja, Yaitu : puisi “Kangen” dan “Matahari Membakar Wajahku” milik Hari Leo AER, dan puisi “Tuhan Aku Malu PadaMu” milik Mustofa W Hasyim yang kebetulan menjadi pengisi acara.” Tegas Fitri Merawati yang merupakan ketua II Teater JAB periode 2010-2011. (IHS/Sbwh)

 

 

Festival Malioboro yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah memasuki tahun kedua. Tahun 2010 ini, pelaksanaan Festival Malioboro tidak hanya menghadirkan seniman dari Yogyakarta saja melainkan juga dimeriahkan dari luar Yogyakarta. Selain siswa, kalangan mahasiswa juga ikut memeriahkan pelaksanaan festival tersebut, salah satunya adalah Teater Jaringan Anak Bangsa (JAB) sebagai perwakilan dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia.

Festival yang berlangsung selama dua hari, Sabtu – Minggu (31-01/7-8) tersebut mendapat perhatian yang cukup tinggi dari masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang memadati ruas-ruas jalan di sepanjang pasar Malioboro hingga Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.

Selain Teater JAB, pesta rakyat ini juga dimeriahkan oleh beberapa komunitas/teater bahkan seniman-seniman kampus maupun luar kampus, diantaranya : AsSarkem (Universitas Negeri Yogyakrta), Teater Terkam (IST Akprind), Teater Dokumen, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMK 4 Yogyakarta, Yuliono (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), dan lain sebagainya.

Teater JAB yang mendapat kesempatan ikut serta dalam perayaan pesta tahunan itu, menghiasi andong dengan tema Pinangan. Tema tersebut diambil dari sebuah judul naskah karya Anton Chekov, sebuah Naskah yang dipentaskan dalam rangkaian acara Milad Teater JAB 28 Juli Kemarin.

Selain ikut dalam memeriakan Karnaval tersebut, Teater JAB juga mendapatkan tempat tersendiri untuk mengisi musikalisasi puisi pada rangkai acara selanjutnya. “Saya sangat bersyukur sekali Teater JAB mendapatkan kesempatan emas tersebut. “Kami sebagai salah satu teater berbasis kampus dipercaya menjadi salah satu peserta dalam perayaan karnaval pesta tahunan tersebut. Selain memeriahkan dalam perayaan karnaval, kami juga mendapat kesempatan untuk menampilkan musikalisasi kami pada tanggal 1 Agustus di kantor Dinas Pariwisata Propinsi DIY Jl. Malioboro Yogyakarta. Ini merupakan prestasi baru dan membanggakan bagi kami. Kami harap tahun berikutnya kami diundang kembali, Amin.” Ujar Iqbal “siE_piEt” yang ikut dalam kepanitiaan lapangan.

Kegiatan yang berlangsung pada hari kedua (01/8) di kantor Dinas Pariwisata juga dipadati pengunjung, baik pengunjung yang sengaja datang untuk menyaksikan acara maupun pengunjung yang kebetulan melintas di jalan Malioboro. Rangkaian acara tersebut dimeriahkan oleh beberapa seniman dan sastrawan besar diantaranya: Mustofa W Hasyim, Slamet Riyadi Sabrawi, Iman Budi Santosa, dan beberapa Komunitas/Teater yang berunjuk gigi dalam menafsirkan Puisi melalui media musik (Musikalisasi Puisi). “Pada kesempatan kali ini, kami khususkan untuk mementaskan karya-karya puisi penyair yang berdomisili di Jogja, Yaitu : puisi “Kangen” dan “Matahari Membakar Wajahku” milik Hari Leo AER, dan puisi “Tuhan Aku Malu PadaMu” milik Mustofa W Hasyim yang kebetulan menjadi pengisi acara.” Tegas Fitri Merawati yang merupakan ketua II Teater JAB periode 2010-2011. (IHS/Sbwh)