Tertarik Belajar Sulap dan Hipnotis

 

Berkat siaran di salah satu stasiun televisi, Muhammad Firdaus Ramadhan asal Sukabumi tertarik dengan sulap dan hipnotis. Ia mengakui hal aneh dari sulap dan hipnotis mampu membuatnya penasaran dan ingin mempelajarinya lebih dalam. Ketertarikannya ini sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.

Akhirnya, setelah dewasa dan mencari berbagai informasi melalui internet, ia dapat belajar di suatu lembaga sulap dan hipnotis internasional. Kini, hal tersebut membawanya menjadi terkenal di daerah asalnya.

Nama panggung pria kelahiran 7 Februari 1997 ini adalah Rama Isya dan job pertamanya yaitu mengisi hiburan di salah satu mal di Sukabumi. Penghasilan awal sebagai pemula yang didapat yaitu 300 ribu rupiah. Biasanya, ia menggunakan waktu 10 hingga 15 menit dengan penghasilan 300 ribu hingga 3 juta rupiah.

“Lumayan menggiurkan penghasilannya,” ungkap pria yang berasal dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) ini. “Di Jogja, mudah untuk menemukan peralatan sulap, selain itu banyak variasinya dan harganya lebih murah karena hasil produksi Jogja sendiri.”

“Harapannya, sulap dan hipnotis dapat mengubah persepsi orang-orang yang menganggap hal tersebut tidak baik. Selain itu juga agar tidak di salah gunakan,” jelas Muhammad Firdaus saat di temui di sela-sela Program Pengenalan Kampus (P2K). (Nun)