tim_bponik_uad_raih_hkti_award.jpg

Tim Bponik UAD Raih HKTI Award

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) telah mengumumkan 10 penerima penghargaan HKTI Innovation Award 2018. Satu di antaranya adalah tim dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Tim ini berhasil meraih penghargaan khusus young innovator setelah menciptakan Bluetooth untuk Pemantauan dan Pengendalian Hidroponik (Bponik). Mereka adalah Vernandi Yusuf Muhammad, Mar’atul Husna, Yenny Rahmawati, Muhammad Annas, Ponco Sukaswanto dan, Rifa’ Atul Hanifa, dengan dosen pembimbing Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D.

HKTI award diumumkan bertepatan dengan pelaksanaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2018 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 28-30 Juni 2018. Total ada 67 peserta dari berbagai daerah dari 16 provinsi yang mendaftar mengikuti seleksi HKTI Innovation Award.

Bponik merupakan alat pengontrol dan monitoring hidroponik berbasis gawai. Platform ini dapat membantu para petani hidroponik untuk mengontrol tanaman secara lebih baik. Penggunaannya pun cukup mudah karena Bponik hanya diletakkan di dalam green house. Alat ini akan bekerja sendiri, petani tidak harus mengecek setiap hari untuk mengetahui kadar keasaman air (pH).

“Ide awal pembuatan Bponik berasal dari keluhan petani hidroponik, khususnya di mitra kami, Damar Hidrofarm, yang selalu mengeluhkan kesusahan dalam memonitoring pH, suhu air, dan kontrol suhu udara green house,” ujar Vernandi, ketua tim.

Ia menambahkan, Bponik saat ini sedang terus dikembangkan. Ke depan akan dimodifikasi menggunakan wifi, karena penggunaan bluetooth hanya menjangkau radius 10 meter.

Tim juga optimis, teknologi Bponik ke depan akan semakin dibutuhkan seiring dengan tren bertanam secara hidroponik yang terus meningkat. Petani hidroponik kini digeluti oleh masyarakat urban yang sangat tanggap teknologi sehingga Bponik akan menjadi pilihan.

Pada pameran Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) 2018 dan penghargaan HKTI, tim Bponik UAD juga mendapat kunjungan dari Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Ketua Umum HKTI Moeldoko. (ard)