Tuntutlah Ilmu Sampai Yogyakarta: Ibu dan Anak Kuliah Seangkatan di Fakultas dan Kampus yang sama

Ibu dan anak kuliah seangkatan di fakultas dan kampus yang sama, FAI-UAD.

Cowok_dari_Thailand_Ibu_yang_anaknya_juga_kuliah_di_UAD_1

Pelaksanaa Program Pengenalan Kampus (P2K) sudah berjalan dua hari. Meski masih menyisakan waktu 4 hari, sudah banyak momen yang mengharukan dan membanggakan. Peristiwa ini lahir dari Fakultas Agama Islam (FAI).

“Alhamdulillah. Meski mahasiswa baru berjumlah 25, tapi ada dua hal yang membuat panitia bangga. Kami kedatangan mahasiswa dari Thailand. Kami juga menerima mahasiswa baru istimewa. Ibu rumah tangga. Sebagai generasi muda, semangat ibu tersebut menjadi pengobar semangat kami.” ujar Tukijan, mahasiswa FAI semester 5 asli Gunung Kidul yang menjadi ketua P2K Fakultas Agama Islam.

Selanjutnya Tim Jurnal P2K menemui mahasiswa yang berasal dari Thailand. “Saya memilih belajar di Indonesia karena pelajaran bahasa Inggris dan Arab lebih baik dari pada di Thailand. Dan UAD saya pilih sebagai tempat belajar harapannya meningkatkan pengetahuan dua bahasa tersebut. Setelah tamat, saya memperdalam Islam ke Madinah. Muaranya pulang membangun pesantren di tanah kelahiran.” papar Solaeh Mad A Lee, mahasiswa kelahiran Songkla, Thailand.

Penasaran dengan ibu rumah tangga, tak ketinggalan Tim Jurnal P2K menyambangnya. “Saya merasa terpanggil memperdalam agama. Saya kuliah di Tafsir Hadist. Bagi saya, UAD adalah tempat yang pas. Awalnya malu. Tapi berkat dorongan suami dan anak-anak, semakin yakin kuliah di sini. Bagi saya, belajar tidak ada batasnya. Di antara teman-teman yang masih muda, saya pun merasa tertantang bersaing. Teringat masa muda dulu, ” ujar Rita Musdianti, ibu 3 anak yang salah satu anaknya juga sebagai peserta P2K.

“Saya merasa bangga dengan ibu saya. Semangatnya memacu saya untuk belajar lebih giat. Sebagai anak dan generasi muda, tentu menjadi penyemangat bagi saya. Ada suka-dukanya. Tapi banyak sukanya. Salah satunya, untuk mempersiapkan bahan-bahan. Kami belanja bersama-sama.” kata Harits Ismail, putra ke-2 Rita Musdianti yang lahir di Jayapura saat diminta komentar mengenai ibunya yang bersama-sama mengikuti P2K. Ini bisa menjadi bahan untuk diajukan dalam rekor MURI juga, bahwa ada ibu dan anak yang menjadi mahasiswa di fakultas dan kampus yang sama dalam satu angkatan. (IHS)

Ibu dan anak kuliah seangkatan di fakultas dan kampus yang sama, FAI-UAD.

Cowok_dari_Thailand_Ibu_yang_anaknya_juga_kuliah_di_UAD_1

Pelaksanaa Program Pengenalan Kampus (P2K) sudah berjalan dua hari. Meski masih menyisakan waktu 4 hari, sudah banyak momen yang mengharukan dan membanggakan. Peristiwa ini lahir dari Fakultas Agama Islam (FAI).

“Alhamdulillah. Meski mahasiswa baru berjumlah 25, tapi ada dua hal yang membuat panitia bangga. Kami kedatangan mahasiswa dari Thailand. Kami juga menerima mahasiswa baru istimewa. Ibu rumah tangga. Sebagai generasi muda, semangat ibu tersebut menjadi pengobar semangat kami.” ujar Tukijan, mahasiswa FAI semester 5 asli Gunung Kidul yang menjadi ketua P2K Fakultas Agama Islam.

Selanjutnya Tim Jurnal P2K menemui mahasiswa yang berasal dari Thailand. “Saya memilih belajar di Indonesia karena pelajaran bahasa Inggris dan Arab lebih baik dari pada di Thailand. Dan UAD saya pilih sebagai tempat belajar harapannya meningkatkan pengetahuan dua bahasa tersebut. Setelah tamat, saya memperdalam Islam ke Madinah. Muaranya pulang membangun pesantren di tanah kelahiran.” papar Solaeh Mad A Lee, mahasiswa kelahiran Songkla, Thailand.

Penasaran dengan ibu rumah tangga, tak ketinggalan Tim Jurnal P2K menyambangnya. “Saya merasa terpanggil memperdalam agama. Saya kuliah di Tafsir Hadist. Bagi saya, UAD adalah tempat yang pas. Awalnya malu. Tapi berkat dorongan suami dan anak-anak, semakin yakin kuliah di sini. Bagi saya, belajar tidak ada batasnya. Di antara teman-teman yang masih muda, saya pun merasa tertantang bersaing. Teringat masa muda dulu, ” ujar Rita Musdianti, ibu 3 anak yang salah satu anaknya juga sebagai peserta P2K.

“Saya merasa bangga dengan ibu saya. Semangatnya memacu saya untuk belajar lebih giat. Sebagai anak dan generasi muda, tentu menjadi penyemangat bagi saya. Ada suka-dukanya. Tapi banyak sukanya. Salah satunya, untuk mempersiapkan bahan-bahan. Kami belanja bersama-sama.” kata Harits Ismail, putra ke-2 Rita Musdianti yang lahir di Jayapura saat diminta komentar mengenai ibunya yang bersama-sama mengikuti P2K. Ini bisa menjadi bahan untuk diajukan dalam rekor MURI juga, bahwa ada ibu dan anak yang menjadi mahasiswa di fakultas dan kampus yang sama dalam satu angkatan. (IHS)