dfgh.png

Tusta Rika Purwanti: Mahasiswi PGSD dengan IPK Tertinggi se-FKIP UAD

“Tusta” adalah panggilan akrab mahasiswi yang mempunyai nama lengkap Tusta Rika Purwanti ini. Dia menyandang gelar lulusan dengan IPK (Indeks Prestasi Komulatif) tertinggi se-Faktultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD). Mahasiswi yang lahir di Sleman, 6 Agustus 1993 tersebut mendapatkan IPK sebesar 3,94. Dia tidak menyangka apabila IPK tertinggi di FKIP UAD akan jatuh kepadanya.

“Jujur, saya tidak pernah menargetkan IPK yang harus saya capai setiap semester. Just do it! Do the best! Saya sama sekali tidak menyangka dan saya berterima kasih kepada Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) serta para dosen yang telah membimbing dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada saya agar dapat menimba ilmu di sini. Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman yang selalu memberikan semangat, kerja sama, dan bantuan ketika saya mengalami kesulitan,” ujar Tusta.

Perjalanannya hingga mencapai IPK tertinggi tidaklah mudah, butuh perjuangan dan tekad yang besar. Apalagi, dia adalah anak yatim sejak berusia 5 tahun.

“Ibu saya mempunyai tekad yang kuat agar anaknya dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Maka dari itu agar seimbang, saya selalu berusaha yang terbaik agar usaha ibu tidak sia-sia. Tidak ada beban yang berlebihan ketika menyelesaikan masa studi. Untuk pola belajar, saya bukan tipe orang yang terjadwal sekali, tapi saya suka membaca. Saat di kelas, saya selalu memperhatikan penjelasan dosen dan mencatat poin-poin penting agar tidak lupa,” ujarnya.

Tusta mengatakan bahwa dirinya aktif dalam berorganisasi. Terdapat beberapa prestasi yang pernah diraihnya, dalam lingkup Prodi PGSD di antaranya, juara 1 Putri PGSD dalam acara Semarak PGSD, juara 1 Lomba Sketsa, dan juara Lomba Debat. Ada satu kejuaraan yang pernah diraihnya di luar Prodi PGSD, yaitu juara 3 membuat Komik MIPA SD yang diselenggarakan oleh UKSW Salatiga.

“Jangan banyak mengeluh. Tetaplah bergerak, berkarya, berprestasi, dan ciptakan perubahan positif walaupun prosesnya sangat pelan. Selalu berusaha dan gali terus potensi yang ada di diri kalian serta lakukan dengan ikhlas, disiplin, dan terbaik. Jadilah pendidik yang hebat dan mampu menginspirasi, untuk membantu pemerintah dalam menunaikan janji kemerdekaan. Jangan mudah menyerah ketika dalam keadaan sulit. Percayalah pada sebuah usaha dan kekuatan doa. Kesemuanya itu membutuhkan kesabaran, keuletan, ketelatenan, dan kemauan yang luar biasa,” tutupnya. (Tami Ree)