UAD Kian Melebarkan Sayapnya

Pengembangan Kampus UAD

Keberadaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta semakin dipercaya oleh masyarakat. Hal itu terbukti dengan meningkatnya jumlah mahasiswa baru (Maba) yang masuk setiap tahunnya. Untuk mengimbangi itu, maka diperlukan sebuah bangunan kampus utama untuk mengembangkan UAD menjadi universitas yang berstandar internasional.

“UAD saat ini telah mempersiapkan kampus IV untuk menjadi kampus utama dengan tetap mempertahankan bangunan kampus yang sudah ada,” ujar Drs. Syafar Nasir, M.Si. selaku wakil rektor II.

Di atas tanah seluas tujuh hektar, rencananya akan di bangun Gedung Kembar dengan tinggi sepuluh lantai. Banguan inti ini akan dikelilingi oleh bangunan-bangunan lain untuk menopang aktivitas kampus, seperti aula besar, hotel, unit-unit bisnis, islamic centre, dan beberapa laboratorium untuk penelitian dosen serta mahasiswa.

Sebuah aula besar dipersiapkan untuk acara wisuda, studium general, kegiatan seminar internasional, dan disewakan untuk umum di luar kegiatan kampus. Misalnya resepsi pernikahan, pengajian umum, dan lain sebagainya.

Selain itu, juga akan dibangun sebuah hotel (residence) untuk tempat menginap. Hal ini agar memudahkan keluarga mahasiswa yang tidak mempunyai tempat tinggal di Yogyakarta ketika hendak menghadiri acara wisuda atau lainnya. Mereka dapat menginap di hotel milik UAD tersebut.

Rencana lainnya, UAD akan menyiapkan unit-unit bisnis seperti supermarket, toko baju, dan restoran untuk melengkapi fasilitas yang sudah ada. Ini dilakukan untuk memudahkan akses bagi para tamu hotel serta civitas akademika.

Dalam pengembangannya, UAD mengusung konsep Green Campus (kampus hijau). Maka dari itu, akan di bangun sebuah taman hutan kota di tengah-tengah area kampus utama untuk mendukung program go green sekaligus menjaga keseimbangan alam.

Secara keseluruhan, konsep tersebut diperkirakan selesai selama empat tahun dengan biaya total 600 miliar. Selain itu, UAD juga akan melebarkan sayapnya ke Kulonprogo dengan membangun kampus VI di sana. Alasan memilih Kulonprogo karena lokasinya yang strategis. Program pengembangan ini bekerja sama dengan STIT Muhammadiyah Kulonprogo. (MCH)