img_0880.jpg

UAD Selenggarakan Pelatihan Etik Dasar dan Lanjut

Komite Etik Penelitian Universitas Ahmad Dahlan UAD) Yogyakarta bekerja sama dengan Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan pelatihan etik dasar dan lanjut. Acara yang diselenggarakan di Tjokro Style Hotel (3-5/10/2018) menghadirkan Dr. Triono Soendoro, Ph.D.

Pada kesempatan ini, Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Komite Etik Penelitian UAD yang telah melaksanakan pelatihan secara rutin dalam beberapa tahun terakhir.

Di era ini, penghargaan terhadap orang lain harus baik. Apalagi di ranah penelitian yang menggunakan subjek manusia. Tugas komisi etik harus mengedukasi supaya tidak terjadi pelanggaran hak asasi manusia,” terangnya ketika memberi sambutan.

Ia menambahkan, manusia harus bermartabat. Menurutnya, dalam ranah penelitian harus ada sikap melindungi dan memperlakukan manusia sebagai manusia itu sendiri. Ada etos dan empati, bukan eksploitasi. Esensi pelatihan ini untuk menghargai serta mengangkat harkat martabat manusia.

Pelatihan yang sudah berjalan sejak 2013 ini bertujuan meningkatkan pemahaman terhadap prinsipprinsip etik, tanggung jawab moral dan integritas. Dari sisi etik setiap penelitian maupun hasilnya harus bisa dipertanggungjawabkan.

Sementara Dr. Akrom, M.Kes. Ketua Komite Etik UAD, mengungkapkan, pelatihan yang diperuntukkan bagi akademisi dan praktisi ini sudah diselenggarakan sejak lima tahun lalu.

Awalnya hanya untuk kalangan UAD, tetapi hingga sekarang banyak peserta yang berasal dari UAD. Kami memberi giliran kepada dosen-dosen UAD untuk mengikuti pelatihan etik dasar dan lanjut,” jelas Akrom.

Dari keterangannya, pelatihan etik dasar dan lanjutan biasanya hanya materi. Tetapi, sekarang ditambah dengan praktik sistem informasi (Sim) terbaru. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas penelitian. “Pelatihan etik jadi keniscayaan, utamanya untuk program studi bidang kesehatan dan psikologi. Sebab penelitiannya banyak bersinggungan dengan manusia.” (ard)