uad_tuan_rumah_rakornas_bidang_kemahasiswaan_ptm-pta.jpg

UAD Tuan Rumah Rakornas Bidang Kemahasiswaan PTM-PTA

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTA). Agenda yang berlangsung 8-10 November 2018 ini bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Total ada 137 peserta dari 103 PTM-PTA se-Indonesia. Rakornas bidang kemahasiswaan ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan.

Pada kesempatan tersebut, Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. menyampaikan, bidang kemahasiswaan di PTM dan PTA harus dikuatkan. Mengingat mahasiswa merupakan salah satu aspek penting bagi keberlangsungan perguruan tinggi. “Kegiatan kemahasiswaan harus digairahkan. Saat ini, hanya sekitar 25 persen saja mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Baik di unit kegiatan, organisasi, komunitas, dan lainnya.”

Menurutnya, perguruan tinggi harus mendorong mahasiswa untuk berkegiatan. Kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan soft skills dalam rangka melengkapi kemampuan mahasiswa. Kemampuan soft skills diperlukan dan akan berguna di dunia kerja dan masyarakat.

Mahasiswa yang aktif dan punya keterampilan pasti akan berprestasi. Prestasi ini bisa meningkatkan citra perguruan tinggi. Selain itu, mahasiswa akan mendapat Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI),” jelasnya.

Di sisi lain, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad menuturkan dalam Rakornas Bidang Kemahasiswaan perlu membahas pencegahan radikalisme di lingkungan kampus. “Radikalisme seperti api dalam sekam. Ini adalah pekerjaan rumah bagi perguruan tinggi.”

Selain itu, hal lain yang perlu didiskusikan terkait produktivitas mahasiswa. PTM-PTA harus banyak menyelenggarakan acara seperti pelatihan, seminar, dan perlombaan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan mahasiswa. Juga, yang tidak kalah penting adalah produktivitas seni dan budaya. Beberapa hal tersebut, menurut Lincolin perlu didiskusikan secara serius untuk mengembangkan mahasiswa agar menjadi kader yang baik di masa depan.

Sementara Dr. Haedar Nashir, M.Si. Ketua Umum PP Muhammadiyah berpendapat kualitas PTM dan PTA harus ditingkatkan. Dengan kualitas yang baik maka akan membawa kemajuan bagi persyarikatan dan negara.

Ia berpesan mahasiswa kader Muhammadiyah tidak boleh terisolir dari problem kebangsaan. “Mahasiswa Muhammadiyah harus jadi pioner yang memiliki spirit intelektual, jujur, amanah, teladan, dan berpikiran maju. Satu-satunya yang bisa membawa Indonesia di era global adalah kemajuan.” (ard)