upaya_ben_menciptakan_mahasiswa_berprestasi.jpg

Upaya BEM Menciptakan Mahasiswa Berprestasi

“Hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan bakat dan menumbuhkan semangat berprestasi pada mahasiswa adalah dengan menciptakan suasana atau lingkungan yang kompetitif.” Kata Naashiril Haq, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Ahmad Dahlan (BEM-UAD) periode 2016-2017.

Katanya, hal tersebut bisa dimulai dengan memberikan penghargaan bagi mahasiswa-mahasiswa yang telah memiliki prestasi sekecil apa pun itu. Dengan demikian, mahasiswa akan memiliki motivasi untuk terus mendapatkan prestasi dalam hal apa pun. Selain itu, mahasiswa lain pun akan mulai terdorong untuk melakukan hal yang sama (berprestasi) karena melihat teman-temannya.

Naashiril yang mengambil jurusan psikologi men gatyakan, orang cenderung segan untuk berprestasi karena minimnya apresiasi atas apa yang mereka lakukan. Karena pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang akan berusaha lebih baik jika setiap usahanya dihargai.

            “BEM akan memberikan keluasan bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakatnya. Sering kali mahasiswa kehilangan motivasi untuk mengembangkan bakat karena alasan-alasan sepele seperti tidak adanya fasilitas yang mumpuni. Untuk itu, BEM akan selalu berusaha dengan segenap kemampuan agar dapat memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan bakatnya.”

BEM sendiri sudah berencana untuk mengadakan liga mahasiswa. Ini merupakan kompetisi jangka panjang dalam rangka melatih mahasiswa untuk memiliki semangat kompetitif dan menjaga agar mahasiswa selalu meningkatkan kapasitas dan bakatnya. Liga mahasiswa ini tidak hanya untuk beberapa cabang perlombaan saja, namun setiap perlombaan yang sekiranya dapat memfasilitasi bakat-bakat mahasiswa.

Gerakan Pemuda Indonesia Tanpa Stigma merupakan salah satu program unggulan BEM 2016-2017. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya stigma berasal dari minimnya pengetahuan, kurangnya wawasan, pola pikir yang konservatif, serta analytical thinking yang miskin. Oleh karenanya, gerakan ini dimulai dengan rekulturisasi baca-tulis, diskusi, dan organisasi.

Kenapa program ini menjadi unggulan? Lanjutnya, petani hidup dengan cangkul dan ladangnya, buruh hidup dengan jasanya, prajurit hidup dengan senjatanya, dan mahasiswa hidup dengan pemikiran kritis dan idealismenya. Jika mahasiswa kehilangan itu, maka mahasiswa kehilangan kehidupan dan kebanggaannya.

Menurut Naashiril, mahasiswa UAD sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa banyaknya. Namun, di antara banyaknya potensi itu, jarang sekali potensi yang dapat difasilitasi, atau dikembangkan sesuai dengan bakatnya. Kebanyakan potensi itu hanya berakhir menjadi bakat-bakat terpendam yang syarat akan apresiasi. Dalam hal ini, PKM (Pekan Kreativitas Mahasiswa) bisa dijadikan sebagai solusi untuk menyalurkan potensi mahasiswa karena aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dieksplorasi secara mendalam ketika PKM dibuat.

“Dengan semakin banyak minat mahasiswa terhadap PKM, maka semakin banyak juga bakat-bakat mahasiswa akan terasah dan tersalurkan dalam koridor yang tepat.” Tukasnya. (Sbwh).