Wisuda Periode Juli 2011, UAD Luluskan 18 Mahasiswa China

uad wisuda periode juli 2011 wisudawan dari chinaPada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2011, merupakan hari yang sangat membanggakan bagi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dimana perguruan Islam ini telah meluluskan mahasiswa dan mahasiswi China yang selama ini belajar di UAD. Wisuda periode Juli 2011 ini, UAD telah mewisuda sebanyak 18 mahasiswa dari China yang telah menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra.

Ke-18 mahasiswa asing yang lulus pada periode 2011-2012 dari 53 mahasiswa yang ada di UAD, terdiri dari 8 mahasiswa dan 14 mahasiswi.” Ini merupakan lulusan yang pertama, berikutnya yang lain akan menyusul pada wisuda periode Oktober 2011 mendatang”, dalam pidatonya Rektor UAD, Drs. Kasiyarno, M.Hum yang diiyakan oleh Drs. Dedi Pramono, M.Hum. selaku kepala Biro Akademik dan Admisi (BAA) UAD.

Mereka merupakan hasil kerjasama program sandwich antara UAD dengan Guangxi Universitas for Nationalities, China, dalam dalam program 2+2. Program 2+2 adalah dua tahun belajar di Guangxi University dan dua tahun di UAD. Program itu dimulai pada Agustus 2009 selama 2 tahun yang lalu. Selama itu mereka menimba ilmu di UAD dengan kendala kesulitan penggunaan bahasa pengantar tentunya.

Selama di UAD banyak hal yang dipersembahkan kepada mereka, selain pengenalan Budaya, UAD juga memperkenalkan juga tentang Musik Gamelan, Tari tradisional Jawa, Kelas drama, program KKN, kunjungan budaya ke desa-desa, kunjungan wisata seperti Kaliurang, pantai-pantai yang ada di Jogja, dan Gunung Bromo.

Segala bentuk kegiatan merupakan suatu program yang disajikan kepada mahasiswa asing dalam mengenal lebih dekat budaya dan bahasa Indonesia. Hal tersebut tidak luput dari dukungan dosen-dosen yang mendampinginya sehingga terbukti mereka menjalankan tugas dan bisa lulus dengan cepat, sama halnya dengan mahasiswa Indonesia itu sendiri.

Beragam keinginan dan tujuan setelah mereka lulus dari UAD, ada yang langsung pulang ke China dan ada pula yang akan menetap mencari kerja di Indonesia seperti ke Aceh, Sulawesi, dan Kalimantan. (doc/sbwh)

uad wisuda periode juli 2011 wisudawan dari chinaPada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2011, merupakan hari yang sangat membanggakan bagi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dimana perguruan Islam ini telah meluluskan mahasiswa dan mahasiswi China yang selama ini belajar di UAD. Wisuda periode Juli 2011 ini, UAD telah mewisuda sebanyak 18 mahasiswa dari China yang telah menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra.

Ke-18 mahasiswa asing yang lulus pada periode 2011-2012 dari 53 mahasiswa yang ada di UAD, terdiri dari 8 mahasiswa dan 14 mahasiswi.” Ini merupakan lulusan yang pertama, berikutnya yang lain akan menyusul pada wisuda periode Oktober 2011 mendatang”, dalam pidatonya Rektor UAD, Drs. Kasiyarno, M.Hum yang diiyakan oleh Drs. Dedi Pramono, M.Hum. selaku kepala Biro Akademik dan Admisi (BAA) UAD.

Mereka merupakan hasil kerjasama program sandwich antara UAD dengan Guangxi Universitas for Nationalities, China, dalam dalam program 2+2. Program 2+2 adalah dua tahun belajar di Guangxi University dan dua tahun di UAD. Program itu dimulai pada Agustus 2009 selama 2 tahun yang lalu. Selama itu mereka menimba ilmu di UAD dengan kendala kesulitan penggunaan bahasa pengantar tentunya.

Selama di UAD banyak hal yang dipersembahkan kepada mereka, selain pengenalan Budaya, UAD juga memperkenalkan juga tentang Musik Gamelan, Tari tradisional Jawa, Kelas drama, program KKN, kunjungan budaya ke desa-desa, kunjungan wisata seperti Kaliurang, pantai-pantai yang ada di Jogja, dan Gunung Bromo.

Segala bentuk kegiatan merupakan suatu program yang disajikan kepada mahasiswa asing dalam mengenal lebih dekat budaya dan bahasa Indonesia. Hal tersebut tidak luput dari dukungan dosen-dosen yang mendampinginya sehingga terbukti mereka menjalankan tugas dan bisa lulus dengan cepat, sama halnya dengan mahasiswa Indonesia itu sendiri.

Beragam keinginan dan tujuan setelah mereka lulus dari UAD, ada yang langsung pulang ke China dan ada pula yang akan menetap mencari kerja di Indonesia seperti ke Aceh, Sulawesi, dan Kalimantan. (doc/sbwh)