workshop_pendidikan_vokasi_pascasarjana_uad_2018_2.jpg

Workshop Pendidikan Vokasi: Sasar Inovasi untuk Disabilitas

Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Vokasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Workshop Research Methodology in Vocational Educvation dengan Pemateri dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia. Pemateri tersebut antara lain Assoc. Prof. Dr. Mohamed Nor Azhari Azman dan Dr. Arman Shah bin Abdullah. Ditambah satu pemateri dari UAD yaitu Dr. Budi Santosa.

Pada kesempatan ini, Direktur Program Pascasarjana UAD, Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc.,Apt. menyampaikan, pendidik atau guru di Indonesia harus meningkatkan kompetensi dan keterampilan supaya bisa menjadi seorang profesional.

Pengalaman mengajar itu penting, tapi pengalaman belajar juga penting. Banyak mahasiswa S2 yang berasal dari kalangan guru. Ketika di sekolah jadi pendidik, ketika di perkuliahan jadi mahasiswa. Maka belajar itu tidak ada putusnya.”

Kemudian, ia juga menjelaskan pentingnya menguasai ilmu agama. Pengetahuan dan ilmu agama merupakan bekal untuk menjadi orang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara. “Jika gurunya bagus, mutu siswa juga akan bagus. Ini akan memajukan pendidikan di Indonesia,” jelasnya ketika memberi sambutan di kampus UAD 2B, Sabtu (1122018).

Sementara, Mohamed Nor Azhari Azman mengatakan, saat ini banyak penelitian di pendidikan vokasi. “Inovasi-inovasi baru terus bermunculan. Termasuk inovasi yang menyasar penyandang disabilitas. Kita tidak boleh mengesampingkan disabilitas. Oleh karenanya pendidikan harus menyasar semuanya.”

Meski bertema research methodology, dalam kesempatan ini juga menyinggung tentang perkembangan pendidikan vokasi, khususnya untuk kaum disabilitas. Bekal keterampilan bagi penyandang disabilitas merupakan hal penting untuk memaksimalkan potensi. Jadi dalam keterbatasan tetap ada kelebihan.

Kami berharap kerja sama antara UAD dengan UPSI bisa terus belanjut. Ke depan mungkin bisa ada join research dan program-program lainnya. Jadi, tidak hanya dalam hal akademik saja, tetapi bisa ke penelitian dan pengabdian.” (ard)