Kegiatan dan Hukuman yang Mendidik dan Religi
Kerap kali OSPEK menjadi hal yang menakutkan bagi mahasiswa baru. Sebab, kegiatan orientasi mahasiswa baru tersebut sering keluar dari hakikat dasar seharusnya. Membuat aturan berarti membentuk disiplin mahasiswa baru pada kegiatan ospek. Ketegasan dari panitia itu penting. Namun, bentuk ketegasan panitia tidak boleh melebihi batas wajar, seperti memberi hukuman yang tidak mendidik hingga merenggut nyawa peserta. Untungnya kegiatan OSPEK di UAD yang biasa disebut dengan Program Pengenalan Kampus (P2K) UAD tidak terjadi seperti itu.
Seperti yang dilakukan Fakultas Agama Islam (FAI) UAD ada yang membedakan dengan fakultas yang lain yakni, hukuman yang diberikan kepada Mahasiswa Baru (Maba) yang melanggar peraturan. Hukuman tersebut diantaranya menghafal hadist, menulis potongan ayat Al- Qur’an beserta artinya dan berpidato Bahasa Arab.
“Bagi yang melanggar akan diberikan sanksi untuk menghafal hadist, menulis potongan ayat Al- Qur’an beserta artinya dan berpidato Bahasa Arab,” ungkap Fitri Nurlizi selaku Panitia Kedisiplinan FAI, Selasa (15/8/2017).
Lain Fakultas Agama Islam lain pula Fakultas Psikologi. Seperti yang dikatakan oleh Aldo Akhsan selaku Panitia Kedisiplinan Fakultas Psikologi, Panitia yang melanggar akan kita beri sanksi menulis tokoh Muhammadiyah di daerah asal mereka satu halaman folio tulis tangan, bila ada yang ketahuan membawa motor diberi sanksi menggambar denah kampus.
“Untuk panitia yang melanggar peraturan akan kita beri sanksi untuk membeli snack dengan harga Rp. 1.000 sebanyak jumlah panitia,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela kegiatan P2K di Among Rogo, Jl. Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta.
Pemberian hukuman tersebut tidak serta merta tanpa alasan. Hal itu dipilih karena bersifat mendidik dan memberikan efek jera. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan wawasan, religi dan moral Mahasiswa Baru (Maba).
Pemberian hukuman kepada Mahasiswa Baru haruslah yang mendidik efek jera dan memberikan. Seperti khitahnya untuk memperkenalkan kampus kepada mahasiswa baru dan mengarahkan orientasi mahasiswa di kehidupan yang akan datang sebagai bagian dari masyarakat kampus. (Ami)