KKN UAD Adakan Pelatihan Penggunaan Pupuk Organik di Bantul
Tim KKN PPM UAD mengadakan acara serah terima perangkat pembuatan pupuk yang meliputi alat pencacah sisa panen, komposter, dan sealer kepada masyarakat desa Sidomulyo yang diterima oleh Kepala Desa Sidomulyo, Edi Murjita, S.Pd. pada Selasa, (26/8/2014).
Acara dengan tema “Pembuatan Pupuk Organik Guna Menyiasati Kerusakan Tanah di Desa Sidomulyo Bantul” ini dihadiri oleh warga masyarakat, pemuda, anak-anak, dan para perangkat desa Sidomulyo. Acara tersebut diawali dengan pengajian akbar bersama ustadz Hidayat Nur Pamungkas, M. Pd. dari LPSI UAD dan diakhiri dengan pentas musik yang dimeriahkan oleh Nasyid UAD.
Tim pengusung KKN PPM, Dra. Listiatie Budi Utami, M. Sc., Trianik Widyaningrum, M. Si., dan Shantiana Tri Erawati, M. Si. menyampaikan bahwa KKN PPM yang berlokasi di dusun Pinggir, Ponggok, dan Selo tersebut telah mengadakan serangkaian kegiatan tematik yang meliputi penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik berbahan dasar sisa panen, pelatihan pengemasan pupuk, serta pemasaran pupuk dengan pemateri Dosen Ekonomi UAD, Utik Bidayati, S. E., M. M.
Masyarakat Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul sebagian besar penduduknya adalah petani. Pola pertanian adalah satu kali tanam padi dan dua kali palawija dalam setahun. Untuk memperoleh hasil panen yang baik, petani masih mengandalkan penggunaan pupuk dan obat-obatan kimiawi karena mudah diperoleh dari berbagai toko pertanian yang ada di wilayah tersebut.
Penggunaan pupuk dan obat-obat kimia telah menimbulkan dampak berupa berkurangnya kesuburan tanah. Tanah menjadi keras, tingkat keasaman tanah meningkat, dan populasi hewan yang mendiami tanah tersebut (cacing dan berbagai serangga tanah) juga berkurang. Masalah ini merupakan dilema bagi petani. Agar hasil panen meningkat, maka harus menggunakan pupuk dan obat. Sementara di sisi lain, penggunaan pupuk dan obat-obat kimia yang berlebihan justru semakin mengurangi kesuburan tanah dan membahayakan jika residu pupuk dan obat-obatan tertinggal pada hasil panen dikonsumsi oleh manusia.
Oleh karena itu, diadakan penyegaran kembali pelatihan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan sisa panen. Harapannya, hal ini dapat mengembalikan kesadaran warga desa Sidomulyo untuk menggunakan pupuk organik sehingga tanah kembali menjadi subur.(Doc)