KKN UAD dan Nuansa Kebangkitan Salaman
Kecamatan Salaman akhir-akhir ini banyak dikenal terutama setelah bencana letusan Merapi terjadi. Kecamatan yang masuk dalam Kabupaten Magelang Jawa Tengah ini sempat lumpuh akibat dihujani debu dan pasir Merapi beberapa bulan lalu. Meski demikian, Salaman dan warganya harus bangkit seperti sediakala.
Kebangkitan sepertinya semakin terasa dengan hadirnya “laskar oranye.” Laskar tersebut tidak lain adalah para mahasiswa UAD yang selama 1 bulan kedepan akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler periode XXXV. Sejak 9 februari 2011 ini, sejumlah mahasiswa peserta KKN UAD telah hadir di kecamatan yang diwarisi Candi Borobudur itu. Mereka adalah peserta KKN yang termasuk dalam kelompok II B 3.
Kegiatan KKN UAD kelompok II B 3 akan dipusatkan di SMA Muhammadiyah Salaman, tepatnya di gedung Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM). Gedung PCM itu adalah bagian dari kompleks SMA Muhammadiyah Salaman.
Nuansa kebangkitan yang dibawa para peserta KKN ternyata mampu diterima masyarakat secara baik. Mewaikili warga sekitar, Slamet Musyowir, BA. selaku Kepala Sekolah SMA Muhamadiyah Salaman memberikan sambutan sangat baik. Ia berpesan agar para peserta KKN bisa menjalin kerjasama yang baik dengan pihak sekolah dan masyarakat.
Para peserta KKN pun berniat sungguh-sungguh dalam melaksanakan pengabdiannya. Hendro Wicaksono selaku ketua kelompok KKN II B 3 mengaku sanggup untuk mencurahkan segala kemampuan para mahasiswa anggotanya untuk memberdayakan masyarakat Salaman. “Kami akan mencoba sekuat tenaga untuk menjadi bagian dari masyarakat Salaman,” ujar Hendro.
Kelompok II B 3 termasuk dalam jenis KKN sekolah. Maka, program kerja (proker) kelompok ini juga akan fokus pada hal yang terkait dengan pendidikan. Hendro mengaku kelompoknya telah menyiapkan sejumlah program kerja. Program tersebut seperti pelatihan bahasa inggris bertajuk “Fun with English.”
Mengingat pentingnya kesehatan, kelompok KKN ini juga akan mengadakan lomba olah raga volly dan foot sall serta lomba kebersihan sekolah. Selain itu juga terdapat proker yang cukup unik yaitu pemeriksaan buta warna. “Biar semua sehat dan cerdas,” ungkap Hendro dengan semangat.
Kelompok KKN ini berjumlah 9 anggota. Mereka adalah Hendro Wicaksono (PBI), Angga Siska Pratama (P. Biologi), Narimo (PBSI), Naela Kurniasih (SI), Sudaryati (P. Mat), Mahjati Nur Shabrina (PBI), Mufida Setyaningrum (Farmasi), Eli Nur Farida (FKM), dan Tri Nur Setyorini (Manajemen). Para mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu tersebut memastikan akan mencurahkan segenap ilmunya untuk mensukseskan proker yang ada.
Hal itu juga sebagai bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya mengamanatkan adanya pemberdayaan masyarakat. “Semoga nuansa kebangkitan ini bisa menular ke seluruh kelompok yang sedang melaksanakan program KKN, baik mereka yang ditempatkan di desa-desa maupun di sekolah-sekolah,” ucap Hendro. (H.W)
Kecamatan Salaman akhir-akhir ini banyak dikenal terutama setelah bencana letusan Merapi terjadi. Kecamatan yang masuk dalam Kabupaten Magelang Jawa Tengah ini sempat lumpuh akibat dihujani debu dan pasir Merapi beberapa bulan lalu. Meski demikian, Salaman dan warganya harus bangkit seperti sediakala.
Kebangkitan sepertinya semakin terasa dengan hadirnya “laskar oranye.” Laskar tersebut tidak lain adalah para mahasiswa UAD yang selama 1 bulan kedepan akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler periode XXXV. Sejak 9 februari 2011 ini, sejumlah mahasiswa peserta KKN UAD telah hadir di kecamatan yang diwarisi Candi Borobudur itu. Mereka adalah peserta KKN yang termasuk dalam kelompok II B 3.
Kegiatan KKN UAD kelompok II B 3 akan dipusatkan di SMA Muhammadiyah Salaman, tepatnya di gedung Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM). Gedung PCM itu adalah bagian dari kompleks SMA Muhammadiyah Salaman.
Nuansa kebangkitan yang dibawa para peserta KKN ternyata mampu diterima masyarakat secara baik. Mewaikili warga sekitar, Slamet Musyowir, BA. selaku Kepala Sekolah SMA Muhamadiyah Salaman memberikan sambutan sangat baik. Ia berpesan agar para peserta KKN bisa menjalin kerjasama yang baik dengan pihak sekolah dan masyarakat.
Para peserta KKN pun berniat sungguh-sungguh dalam melaksanakan pengabdiannya. Hendro Wicaksono selaku ketua kelompok KKN II B 3 mengaku sanggup untuk mencurahkan segala kemampuan para mahasiswa anggotanya untuk memberdayakan masyarakat Salaman. “Kami akan mencoba sekuat tenaga untuk menjadi bagian dari masyarakat Salaman,” ujar Hendro.
Kelompok II B 3 termasuk dalam jenis KKN sekolah. Maka, program kerja (proker) kelompok ini juga akan fokus pada hal yang terkait dengan pendidikan. Hendro mengaku kelompoknya telah menyiapkan sejumlah program kerja. Program tersebut seperti pelatihan bahasa inggris bertajuk “Fun with English.”
Mengingat pentingnya kesehatan, kelompok KKN ini juga akan mengadakan lomba olah raga volly dan foot sall serta lomba kebersihan sekolah. Selain itu juga terdapat proker yang cukup unik yaitu pemeriksaan buta warna. “Biar semua sehat dan cerdas,” ungkap Hendro dengan semangat.
Kelompok KKN ini berjumlah 9 anggota. Mereka adalah Hendro Wicaksono (PBI), Angga Siska Pratama (P. Biologi), Narimo (PBSI), Naela Kurniasih (SI), Sudaryati (P. Mat), Mahjati Nur Shabrina (PBI), Mufida Setyaningrum (Farmasi), Eli Nur Farida (FKM), dan Tri Nur Setyorini (Manajemen). Para mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu tersebut memastikan akan mencurahkan segenap ilmunya untuk mensukseskan proker yang ada.
Hal itu juga sebagai bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya mengamanatkan adanya pemberdayaan masyarakat. “Semoga nuansa kebangkitan ini bisa menular ke seluruh kelompok yang sedang melaksanakan program KKN, baik mereka yang ditempatkan di desa-desa maupun di sekolah-sekolah,” ucap Hendro. (H.W)