Kolaborasi Kolosal, Mahasiswa UAD Jadi Guest Star
“Sejak lama, kami memiliki gagasan untuk menyinergikan seluruh elemen Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan komunitas yang ada di UAD. Mahasiswa memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda, akan menjadi hal luar biasa apabila perbedaan itu disatukan dalam sebuah kolaborasi kolosal.” Begitulah yang disampaikan Dr. Abdul Fadlil, M.T., Wakil Rektor III (WR III) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bidang Pengembangan Mahasiswa dan Pemberdayaan Alumni.
Kolaborasi kolosal mahasiswa UAD ini ditampilkan dalam acara pembukaan dan penutupan Program Pengenalan Kampus (P2K). Fadlil menjelaskan, kolaborasi kolosal merupakan salah satu cara untuk menyiasati P2K agar memberi kesan tidak terlupakan bagi mahasiswa baru.
Beberapa tahun penyelenggaraan P2K, biasanya UAD selalu mengundang bintang tamu band lokal dan stand up comedy. Tetapi itu tidak terjadi lagi di tahun 2016 dan 2017.
“Kami ingin sesuatu yang istimewa. Mahasiswa baru harus disambut dengan sesuatu yang berbeda. Salah satu pertimbangan tidak lagi mengundang guest star adalah kami ingin memaksimalkan potensi mahasiswa UAD. Merekalah yang menjadi guest star,” papar dosen Teknik Elektro ini.
Senada dengan WR III, Muhammad Taris Ketua Panitia Pusat P2K memberi keterangan kolaborasi pentas kolosal ditujukan untuk menyatukan antarkomunitas, mahasiswa, forum bersama (forbes), LSO, dan lainnya.
Kolaborasi kolosal pembukaan P2K berjudul “Babar Tumapaking Nuswa Kencana”. Judul ini memiliki arti ‘mengurai perjalanan menuju keemasan Indonesia’. Sesuai dengan tema P2K 2017, yakni “Bersama UAD Kita Kukuhkan Semangat Nasionalisme menuju Indonesia Emas 2045”.
Makna dari pertunjukan tersebut untuk memotivasi mahasiswa UAD agar meningkatkan kecakapan potensi akademik maupun nonakademik, untuk mempersiapkan diri menyambut 100 tahun Indonesia merdeka di tahun 2045.
Pentas kolaborasi kolosal ini melibatkan sekitar 200 mahasiswa UAD dengan durasi pementasan sekitar 1 jam. Latihan dilakukan selama 2 minggu penuh sebelum pelaksanaan P2K (15/8/2017) dengan durasi pertemuan 5 jam setiap hari dari pukul 18.00–23.00 WIB.
“Pentas ini akan menjadi ciri khas P2K UAD. Kami mencari sesuatu yang berbeda dengan pengenalan kampus di universitas lain. Intinya, kami ingin membangun kecintaan terhadap UAD.”
Mentor mahasiswa dalam menampilkan kolaborasi kolosal adalah Komunitas Gayam 16 yang digawangi oleh Jijit dan Joko. Kedua orang ini merupakan personil Kiai Kanjeng. Mereka mengajak 25 orang lainnya dari Komunitas Gayam 16 untuk turut membantu mahasiswa mempersiapkan pentas yang ditampilkan di Gor Amongrogo. (ard)