KUI Gelar Pelepasan Mahasiswa Asing UAD
Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar acara pelepasan 108 mahasiswa asing di Auditorium Kampus 1, Jl. Kapas 9, Semaki, Sabtu (20/8/2017).
Acara yang mengangkat tema ‘Marleen Kondang’ ini dibuka oleh Wakil Rektor IV, Prof. Sarbiran, Ph.D. Pada sambutannya, Sarbiran menginginkan agar mahasiswa asing yang pernah belajar di UAD untuk mengajarkan Bahasa Indonesia kepada keluarga dan rekannya di negara masing-masing.
“Mahasiswa saat ini merupakan bagian dari era globalisasi. Jadi, sampaikan pengalaman pembelajaran di UAD, kenalkan Indonesia di negara kalian masing-masing. Ajak mereka untuk kuliah di UAD.” Tukas Sarbiran.
Terkait pelepasan mahasiswa asing, Kepala KUI, Ida Puspita, M.A.,Res., menjelaskan acara ini merupakan ajang untuk menunjukkan hasil belajar mahasiswa asing di UAD dan memperkenalkan budaya tiap negara.
Dari 108 mahasiswa asing yang telah selesai menempuh kuliah di UAD, 9 mahasiswa berasal dari Program Darmasiswa, (Ukraina, Vietnam, Laos, Thailand), 80 dari Program 3+1 (China), 10 dari Program 2+2 (China), dan 9 lainnya mahasiswa reguler dari Thailand.
Acara pelepasan menampilkan kesenian dari Indonesia dan negara asal mahasiswa asing. Salah satu yang menarik adalah ketika 17 mahasiswa China menyanyikan lagu ‘Indonesia Pusaka’.
Penampil lainnya mempertunjukka tari ‘Yospan’ (China), baca pantun (Malaysia), tari ‘Likehulu’ (Thailand), menyanyikan lagu ‘Sepatu’ (China), tari ‘Tor-tor’ dan drama ‘Marleen Kondang’ ditampilkan oleh mahasiswa Darmasiswa. Kesenian dari Indonesia tari dari Papua dan Sumatera.
Selain penampilan kesenian, ada pemberian medali untuk perwakilan lulusan mahasiswa asing dari Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK).
Sebelum penutupan acara, ada testimoni mahasiswa asing yang dibacakan oleh Liang Minhui (Alisa) menggunakan Bahasa Indonesia. Mewakili rekan-rekannya, ia merasa senang dan bangga kuliah di UAD.
“Mahasiswa UAD banyak yang tersenyum ketika bertemu dengan kami, walaupun kami tidak kenal mereka. Di UAD kami bisa belajar tentang budaya Indonesia, khususnya Yogyakarta. Bapak dan Ibu dosen sangat membantu proses belajar kami, memudahkan memahami sesuatu yang sulit dipahami.” Ungkap Alisa.
Di akhir testimoni, Alisa mengharapkan UAD menjadi universitas yang lebih baik lagi, berkualitas, dan dikenal internasional. (ard)