Kuliah Umum PBSI, UAD Hadirkan Pembicara dari Malaysia:
Pengenalan terhadap program studi memang sangat penting, baik untuk dosen maupun bagi mahasiswa. Hal itu diupayakan dapat membantu mahasiswa dalam menentukan langkahnya ke depan. Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menyadari akan pentingnya hal ini. Oleh karena itu, Sabtu (16/4) pukul 13.30-15.30 WIB, bertempat di Auditorium Kampus II Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, diadakan kuliah umum dengan tema “Peningkatan Kualitas Guru untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan”.
Pemateri dihadirkan langsung dari malaysia, Dr. Azlina Binti MD. Sodik, dosen sekaligus pemateri dari Universitas Saint Malaysia itu direspon baik oleh mahasiswa UAD. Hal tersebut terlihat dari banyaknya mahasiswa yang hadir.
Acara dibuka oleh wakil dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, Dra Tri Wahyuningsih, M.Hum. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa tujuan diadakannya kuliah umum ini adalah untuk meningkatkan atmosfir akademik antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, maupun dosen dengan dosen. Selain itu, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa.
Dr. Azlina Binti MD. Sodik menyampaikan beberapa hal terkait dengan bagaimana sesungguhnya peran serta guru dalam proses belajar disampaikan dengan santai namun tetap menarik. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, namun yang paling utama justru sebagai pendidik. Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan negara. Keberlangsungan suatu negara tidak terlepas dari peran serta guru itu sendiri. Pendidikan yang diberikan kepada peserta didik akan membentuk diri peserta didik kelak.
“Maka dari itu, mahasiswa pendidikan tidak hanya belajar bagaimana menyampaikan ilmu tapi juga harus mampu mendidik, agar peserta didik mendapatkan apa yang dibutuhkan” tambahnya.
“Saya pribadi senang dengan adanya kuliah umum ini. Ternyata anggapan saya bahwa guru adalah penyampai ilmu pengetahuan kepada siswa itu tidak cukup. Guru juga memiliki tanggung jawab mendidik. Ini berarti guru punya kedudukan yang tinggi dalam membangun perkembangan negara. Kaitannya dengan perkembangan sikap siswa.” tutur Candra, salah satu peserta kuliah umum tersebut. (FM)
Pengenalan terhadap program studi memang sangat penting, baik untuk dosen maupun bagi mahasiswa. Hal itu diupayakan dapat membantu mahasiswa dalam menentukan langkahnya ke depan. Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menyadari akan pentingnya hal ini. Oleh karena itu, Sabtu (16/4) pukul 13.30-15.30 WIB, bertempat di Auditorium Kampus II Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, diadakan kuliah umum dengan tema “Peningkatan Kualitas Guru untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan”.
Pemateri dihadirkan langsung dari malaysia, Dr. Azlina Binti MD. Sodik, dosen sekaligus pemateri dari Universitas Saint Malaysia itu direspon baik oleh mahasiswa UAD. Hal tersebut terlihat dari banyaknya mahasiswa yang hadir.
Acara dibuka oleh wakil dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, Dra Tri Wahyuningsih, M.Hum. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa tujuan diadakannya kuliah umum ini adalah untuk meningkatkan atmosfir akademik antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, maupun dosen dengan dosen. Selain itu, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa.
Dr. Azlina Binti MD. Sodik menyampaikan beberapa hal terkait dengan bagaimana sesungguhnya peran serta guru dalam proses belajar disampaikan dengan santai namun tetap menarik. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, namun yang paling utama justru sebagai pendidik. Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan negara. Keberlangsungan suatu negara tidak terlepas dari peran serta guru itu sendiri. Pendidikan yang diberikan kepada peserta didik akan membentuk diri peserta didik kelak.
“Maka dari itu, mahasiswa pendidikan tidak hanya belajar bagaimana menyampaikan ilmu tapi juga harus mampu mendidik, agar peserta didik mendapatkan apa yang dibutuhkan” tambahnya.
“Saya pribadi senang dengan adanya kuliah umum ini. Ternyata anggapan saya bahwa guru adalah penyampai ilmu pengetahuan kepada siswa itu tidak cukup. Guru juga memiliki tanggung jawab mendidik. Ini berarti guru punya kedudukan yang tinggi dalam membangun perkembangan negara. Kaitannya dengan perkembangan sikap siswa.” tutur Candra, salah satu peserta kuliah umum tersebut. (FM)