Kurikulum Bahasa Indonesia 2013 Tidak Sama dengan Kurikulum 1975
Dra. Pangesti Wiedarti, M.Appl. Ling.,Ph.D. dalam kuliah umum yang di adakan oleh Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Kamis (6/6/2013) di Auditorium Kampus 2 mengatakan Kurikulum Bahasa Indonesia 2013 yang diabeli sebagai Kurikulum berbasis teks diduga oleh Bambang Kaswanti Purwo (Kompas 20 Maret 2013) mirimp dengan kurikulum 1975.
Menurut Bambang dalam artikelnya, sebuah perjalanan yang panjang bagi guru Bahasa Indonesia untuk berjuang melepas diri dari belenggu ‘pendekatan struktur’: dari urusan hafal-menghafal menuju kepraktik pengajaran bahasa yang mengandalkan daya kreatif, daya imajinatif, daya nalar, dan daya kritis siswa ‘tak bakal terwujud’ karena guru Bahasa Indonesia dikondisikan untuk berputar haluan kembali ke praktik mengajar pada masa 30 tahun yang lalu.
Hal tersebut di bantah oleh Pangesti Wiedarti, staf pengajar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universita Negeri Yogyakarta (UNY), bahwa hal tersebut tidak benar. Sebab, menurutnya kurikulum 2013 benar-benar tidak sama dengan kurikulum 1975 “Kurikulum 2013 senada dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Karena, keduanya berbasis teks, namun ada perbedaan terkait aspek kebahasaan” terang Pangesti Wiedarti dalam makalahnya.
Acara yang diikuti oleh mahasiswa PBSI tersebut berlangsung meriah. Menurut Kepala Program Studi (Kaprodi) PBSI Dra. Triwati Rahayu M.Hum acara tersebut diharapkan dapat menambah wawasan untuk mahasiswa PBSI. “Terlebih bagi mahasiswa yang semester 6 yang akan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) nanti” terangnya dalam sambutannya. (Sbwh)