Mahasiswa Asing Belajar Membatik
Batik merupakan salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang diwariskan secara turun temurun. Di kota Yogyakarta, batik menjadi salah satu ikon istimewa. Ada cukup banyak produsen batik, mulai dari lukis, cap, maupun printing. Di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), batik menjadi materi kuliah budaya Indonesia bagi mahasiswa asing.
Rabu (22/11/2017), 14 mahasiswa asing UAD dari beberapa negara belajar membatik tulis di Batik Kelik. Mereka berasal dari Mesir, Tiongkok, Vietnam, Tunisia, dan Thailand. Robi, pemilik Batik Kelik menilai antusias dari mahasiswa asing UAD sangat luar biasa.
“Cukup banyak turis yang ke sini, tapi mahasiswa asing UAD berbeda. Mereka terlihat bersemangat dan mau belajar sungguh-sungguh. Jadi tidak sekadar ingin mencoba-coba saja,” ujarnya.
Sementara Hermanto, M.Hum., dosen pengampu matakuliah kudaya Indonesia, menerangkan, matakuliah ini untuk mengenalkan bahwa Indonesia memiliki beraneka ragam produk kebudayaan. Batik salah satunya.
“Membatik merupakan matakuliah praktik. Sebelumnya, kami sudah mengajarkan teori keilmuan tentang batik. Ini adalah matakuliah yang sangat ditunggu-tunggu. Semangat dan antusias mereka terlihat saat sedang membatik.”
Adam, mahasiswa yang berasal dari Mesir merasa membatik sangat susah. Dibutuhkan fokus dan ketenangan.
“Susah, karena harus fokus dengan canting dan garis-garisnya. Tidak boleh bergetar. Kami senang bisa belajar membatik. Kalau boleh, saya ingin setiap hari membatik biar bisa menjadi ahli batik,” terangnya.
Rencananya, karya para mahasiswa asing ini akan dipajang di bazar yang diselenggarakan Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD 25 November mendatang di green hall kampus 1, Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta. (ard)