Mahasiswa Asing UAD Raih Juara II dalam International Student Summit 2014
Yulia, begitu mahasiswa cantik dari Tiongkok ini biasa dipanggil. Bernama asli Wang Yan, Yulia merupakan mahasiswa peserta program 3+1 yang belajar di Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan selama satu tahun. Sebelumnya, ia telah belajar selama tiga tahun di universitas Xiangsihu College, Guangxi University for Nationalities, Tiongkok.
Yulia bersama dua mahasiswa internasional lain dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yaitu Phuong Uyen Le (Yeni) dan Thanh Thao Truong (Tika) dari Vietnam, menjadi perwakilan mahasiswa asing UAD dalam agenda International Student Summit (ISS) 2014 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Grand Quality Hotel, Yogyakarta, pada 13-16 November 2014. Salah satu program ISS adalah lomba esai dengan tema “Kiprah Negara Berkembang dalam Memainkan Peran dan Kepemimpinan Global” yang diikuti oleh sekitar 60 mahasiswa asing dari 20 perguruan tinggi Indonesia.
“Dalam ISS tahun ini, UAD mengirimkan tiga esai yang ditulis oleh tiga mahasiswa asing. Satu dari Tiongkok dan dua dari Vietnam. Selain lomba esai, ada juga focused group discussion, presentasi, pemilihan pengurus Indonesia International Student Association (IISA), dan kunjungan ke Borobudur,” papar Dessy Kamila Sari, S.S., bagian Kemahasiswaan Asing KUI UAD.
Dari tiga esai, terpilih 2 yang menjadi 10 esai terbaik. Kedua esai itu ditulis oleh Yulia dan Tika. Selanjutnya, mereka bersama delapan mahasiswa lainnya diberi kesempatan untuk mempresentasikan esainya dan harus menjawab dua pertanyaan dari dewan juri. Sebagai hasil akhir, Yulia terpilih menjadi juara II dalam lomba tersebut.
“Dalam esai itu, saya bilang kalau Indonesia dan Tiongkok adalah negara berkembang. Tetapi ekonomi Tiongkok saat ini sudah banyak berkembang dari negara-negara lain karena Tiongkok lebih open kerja sama dengan perusahaan asing. Saya mendengar presiden baru Indonesia, Pak Joko Widodo, juga open investasi dari luar. Saya yakin ekonomi Indonesia juga bisa lebih maju dan lebih baik,” ujar Yulia.
Yulia mengaku terkejut dan tidak menyangka bisa menjadi juara II karena ia merasa teman-teman mahasiswa asing lain memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang lebih baik darinya.
“Saya berterima kasih kepada UAD karena memberi saya kesempatan untuk ikut acara ini. Saya tidak menyangka mendapat juara II. Saya merasa senang sekali.”
Selain menceritakan pengalamannya mengikuti lomba esai, Yulia juga menceritakan kuliahnya di UAD. Ia merasa senang kuliah di UAD karena para dosen sangat peduli dan perhatian kepada mahasiswa.
“Di Tiongkok, saat kuliah banyak mahasiswa senang bermain handphone, tidur, atau bermain QQ. Mereka tidak mendengarkan dosen, tetapi banyak juga dosen yang tidak peduli dengan mahasiswa, dosen hanya berbicara sendiri. Di UAD berbeda, satu kelas hanya 20 mahasiswa dan dosen sangat perhatian kepada mahasiswa. Mahasiswa harus mendengarkan dosen, tidak boleh tidur atau bermain sendiri,” tutur Yulia. (Dok)