Mahasiswa UAD Generasi Baru untuk Agama dan Negara
Orang terbaik adalah orang yang memberi arti bagi orang lain. ~Haedar Nashir
“Beriman dan berilmu, kedua hal tersebut akan menjadikan orang yang maslahat,” tegas Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dr. Haedar Nashir, M.Si. Ia menginginkan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dapat berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, umat, bangsa, dan negara.
Haedar mengingatkan kepada para Dahlan Muda, jika ingin sukses maka jangan berbuat seadanya, karena hasilnya juga akan seadanya.
“Tanamkanlah jiwa besar, pikiran besar, dan perbuatan besar yang kuncinya ada pada diri kalian sendiri, bukan orang lain. Sumber kesuksesan ada di dalam jiwa pikiran dan langkah yang diambil,” terangnya ketika mengisi taushiyah di Program Pengenalan Kampus (P2K) UAD, Selasa (15/8/2017).
Pedoman utama menjadi pribadi yang berkemajuan adalah dengan cara menjadikan diri sebagai insan muslim yang kokoh iman dan kepribadian, serta berpikiran maju. Menjadi mahasiswa harus menjadi muslim cendekiawan, intelegia, intelektual, dengan iman dan ilmu untuk mencerahkan.
“Jangan sampai mahasiswa UAD kering dari nilai keislaman, apalagi sampai bertentangan dengan nilai tersebut. Mahasiswa UAD harus menjadi pembaru, kreatif, bekerja sungguh-sungguh dan ulet,” tukasnya.
Setelah memberi taushiyah, Haedar Nashir bersama Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., menyematkan tanda pengenal dan memakaikan almamater UAD kepada mahasiswa baru. Diteruskan pemukulan gong oleh Haedar sebagai tanda P2K UAD resmi dibuka. (ard)