Memasak bersama untuk para pengungsi Merapi
Tidak kurang dari 149 kepala keluarga dengan keseluruhan 500 jiwa termasuk anak-anak dan lansia masih mengungsi di SD Bronggang Cangkringan, Sleman. Mereka adalah para korban letusan Merapi yang berasal dari 4 RT di Dusun Kalitengah. Hidup di pengungsian tentu menghadapi banyak keterbatasan termasuk soal makanan.
Oleh karena itu pada 8 Februari 2011, kelompok KKN divisi I.D.2 bersama-sama dengan warga pengungsi Kalitengah Lor menyiapkan hidangan soto untuk makan siang bersama. Dibantu oleh beberapa TNI, para mahasiswa ini memasak dalam jumlah besar yaitu untuk 500 porsi.
Kurang lebih selama tiga jam waktu yang diperlukan untuk sekali memasak, dari pukul dua siang hingga pukul lima sore.
Warga pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor ini sangat ramah dan menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN UAD, bahkan para warga dengan ramah ingin membagi jatah makan siang mereka kepada mahasiswa, namun dengan sopan para mahasiswa menolak niat baik mereka dengan alasan hari telah sore.
Hari ke-2 setelah penerjunan ini, para mahasiswa KKN telah menjalankan sebagian program yang telah mereka rencanakan seperti bimbingan belajar dan membantu memasak untuk pengungsi. Bertempat di teras masjid Nurul Huda, para mahasiswa dan para anak-anak pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor berkumpul untuk mengenal satu sama lain.
Selain itu, para mahasiswa juga ikut membersihkan dan menyiapkan masjid untuk persiapan pertemuan. Pertemuan itu adalah antara pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor dengan Pemerintah Kota Sleman. Mahasiswa peserta KKN juga ikut serta dalam rapat yang membahas sosialisasi program transmigrasi tersebut.
Tidak kurang dari 149 kepala keluarga dengan keseluruhan 500 jiwa termasuk anak-anak dan lansia masih mengungsi di SD Bronggang Cangkringan, Sleman. Mereka adalah para korban letusan Merapi yang berasal dari 4 RT di Dusun Kalitengah. Hidup di pengungsian tentu menghadapi banyak keterbatasan termasuk soal makanan.
Oleh karena itu pada 8 Februari 2011, kelompok KKN divisi I.D.2 bersama-sama dengan warga pengungsi Kalitengah Lor menyiapkan hidangan soto untuk makan siang bersama. Dibantu oleh beberapa TNI, para mahasiswa ini memasak dalam jumlah besar yaitu untuk 500 porsi.
Kurang lebih selama tiga jam waktu yang diperlukan untuk sekali memasak, dari pukul dua siang hingga pukul lima sore.
Warga pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor ini sangat ramah dan menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN UAD, bahkan para warga dengan ramah ingin membagi jatah makan siang mereka kepada mahasiswa, namun dengan sopan para mahasiswa menolak niat baik mereka dengan alasan hari telah sore.
Hari ke-2 setelah penerjunan ini, para mahasiswa KKN telah menjalankan sebagian program yang telah mereka rencanakan seperti bimbingan belajar dan membantu memasak untuk pengungsi. Bertempat di teras masjid Nurul Huda, para mahasiswa dan para anak-anak pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor berkumpul untuk mengenal satu sama lain.
Selain itu, para mahasiswa juga ikut membersihkan dan menyiapkan masjid untuk persiapan pertemuan. Pertemuan itu adalah antara pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor dengan Pemerintah Kota Sleman. Mahasiswa peserta KKN juga ikut serta dalam rapat yang membahas sosialisasi program transmigrasi tersebut.