Menelisik Bahasa Dan Pendidikan Karakter
“Bahasa adalah sesuatu yang tidak bisa dipegang, dia bergerak terus.” Tutur Prof. Dr. H. Mochtar Pabottingi, dalam diskusi ilmiah dengan tema “Bahasa dan Pendidikan Karakter” yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra, Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) bekerjasama dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) pada Rabu, 11 Juni 2014, di ruang Sidang lantai 3 Kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Acara yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Sastra (Umarino, M.Hum.) dan beberapa dosen serta mahasiswa pascasarjana UAD ini memacu antusias audiensi. Banyak kegelisahan-kegelisahan yang berhasil di redam oleh Prof. Mochtar dalam diskusi tersebut.
Mochtar Pabottingi yang lebih dikenal sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta mengatakan, di dalam setiap kata-kata yang terlontar adalah bagaian dari karakter yang tidak bisa dipisahkan.
“Karakter adalah kesetiaan pada kata,” tegasnya. Ketika disinggung mengenai pembelajaran bahasa Inggris yang ditiadakan di Sekolah Dasar dia setuju. Menurutnya, ketika bahasa Inggris diberikan di SD, akan mempengaruhi otoritas terhadap nilai-nilai yang ada. Karena, bahasa membawakan kultur dari bahasa itu sendiri. Jika bahasa Inggris itu diterapkan di SMP/SMA tentunya karakter bangsa sudah terbentuk, sehingga kemungkinan tersebut dapat diminimalisir.
Menurutnya, pemakaian bahasa memang sedikit banyak memberikan perngaruh terhadap karakter. Maka dari itu Prof. Mochtar meminta agar jangan sampai “berbahasa sebagai budak, karena budak itu tidak punya harga pada dirinya. Gunakanlah bahasa sebagaimana mestinya, jangan dicampur adukkan sebab itu yang membuat lupa pada karakter.” (idj)