Meniru Ruh Kepemimpinan Nabi Muhammad
“Saat ini, Para anak muda bangsa perlu mempunyai 2 Karakter dasar untuk dapat menjadi pemimpin yang ideal sehingga mampu membenahi bangsa Indonesia, yakni mental Dermawan dan Relawan. Dan saya rasa UAD mampu untuk menghasilkan anak-anak muda bangsa yang seperti itu.“ Ungkap Dr. H. Bachtiar Nashir, Lc., M.M. ketika mengisi acara Pengajian Dosen dan Karyawan. Senin (02/06) di Auditorium Kampus I UAD. Jalan Kapas 09 Semaki Yogyakarta.
Sebagai umat Muhammad SAW, lanjut Bachtiar Nashir. Sudah sepatutnya kita mengetahui karakteristik kepemimpinan beliau yang mampu menggerakkan Islam menjadi besar hingga seperti saat ini yang keunggulan dan keistimewaannya telah diakui dunia.
Dari berbagai sumber media, kita ketahui banyak tokoh dunia barat telah mengakui Keunggulan Muhammad dan Agama yang dibawanya. Diantaranya, Michael Hart, seorang pakar astronomi, fisika, serta sejarah sains menempatkan Muhammad SAW sebagai peringkat pertama dari 100 tokoh yang paling berpengaruh di dunia. Sir George Bernard Shaw, Pakar sejarah dan sains Inggris mengatakan, “Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa, maka agama yang dibawa Muhammad (Islam) itu. Selanjutnya seorang Orientalis Karen Armstrong (Penulis Buku “Sejarah Tuhan” dengan sangat berani mengatakan. “ Berbeda dengan kristus, Muhammad bukan figur kegagalan.”
Kembali melanjutkan, “Dari berbagai pemaparan tadi, perlulah kiranya saat ini kita kembali mencontoh jiwa dari kepemimpinan Muhammad SAW. Ruh (Jiwa) Kepemimpinan Muhammad SAW, yaitu. Predikat Khalifah melekat dalam dirinya. Kekuasaan adalah pemberian Allah SWT semata, Senantiasa meyakini janji Allah. Tidak mengingkari peran kekhalifahan. Keadilan bukan hawa nafsu. Kepemimpinan merupakan sebuah ujian ketinggian derajat. Empatik dan Penyayang.”
Acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Studi Islam Universitas Ahmad Dahlan (LPSI UAD) tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor, Dekanat, Dosen, serta Seluruh Karyawan yang ada di UAD.
Diakhir acara, Dr. Bachtiar Nashir mengungkapkan “Marilah kita jadikan UAD ini sebagai jembatan kita menuju ke Surga. Setiap langkah kita di UAD ini mari kita niatkan untuk senantiasa ibadah Kepada Allah SWT karena amal perbutan kita di dunia inilah yang kelak akan menemani kita ketika kita berada dikuburan
”Saya berharap Semoga kelak akan lahir dari UAD ini sosok-sosok Diponegoro muda, Jenderal Sudirman muda, serta Ahmad Dahlan-Ahmad Dahlan muda yang mampu mencerahkan Indonesia.” (MCH)