Panser 32 Besutan Mahasiswa UAD Meraih Juara II Kontes Robot Nasional
YOGYAKARTA – Pengembangan ilmu robotik dan perakitan robot sampai saat ini masih booming di kalangan mahasiswa. Berbagai kontes robot banyak digelar yang menghasilkan inovasi baru dalam perkembangan dunia robot di Indonesia. Hal ini juga termasuk penyelenggaraan kontes robot line follower.
Untuk membuktikan inovasi baru, TIM UAD (Universitas Ahmad Dahlan) mengikuti kontes robot tingkat nasional yang digelar Institut Teknologi Telkom pada 13 Oktober lalu. Dalam kontes itu, tim UAD berhasil meraih juara dua. Tim terdiri dari Prima Artantio, Jehian Kamal, dan Heri Santoso. Tim berlatar belakang mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri UAD tersebut berhasil menyingkirkan 49 tim robot dari 51 perguruan tinggi se-Indonesia. Robot yang diberi nama Panser 32 tersebut menduduki urutan kedua tercepat menyelesaikan halang rintang berupa garis hitam pada arena pertandingan.
“Robot kami berhasil mencapai garis finish dalam waktu 34 detik menyusuri lintasan berliku-liku sepanjang 7 m” ungkap Prima. Selanjutnya prima menceritakan saat pelaksanaan lomba bahwa sebelum pelaksanaan tim telah diberi contoh lintasan pertandingan. “Meski sudah diberi contoh, kami tidak mengetahui bahan apa yang digunakan untuk arena pertandingan. Dan ternyata, bahan yang digunakan saat lomba sedikit lebih kasar dari yang kami gunakan selama ini untuk latihan. Perbedaan bahan inilah yang membuat robot banyak tim lainnya tergelincir atau tidak bisa mencapai finish. Untungnya, robot kami masih mampu mengatasi kendala tersebut” imbuhnya.
Lebih jauh Prima menjelaskan mengenai profil robot yang digunakan lomba, yaitu robot Panser 32 bisa dikatakan cukup berbeda dari robot-robot buatan tim lain. Panser 32 dilengkapi dengan program robot yang lebih mudah mengikuti garis secara baik dan benar. Robot berbentuk gepeng ini sudah mampu membuat peta jalanan yang akan dipilihnya dengan merekam sudut derajat dan perhitungan keadaan persimpangan. Sehingga sebanyak apapun cabang dan setajam apapun kelokan garis halang rintang pada arena pertandingan mampu terbaca jelas oleh sensor Panser 32.
Secara umum tentang Robot line follower sendiri, Prima menerangkan bahwa robot dirancang menyusuri jejak garis secara otomatis. Robot jenis ini dikendalikan oleh sensor, bukan melalui remote control. Robot line follower dapat dikatakan robot cerdas karena mampu melakukan penyusuran garis dengan sendirinya. (Ratih Keswara/Koran SI/rfa) OKZ
YOGYAKARTA – Pengembangan ilmu robotik dan perakitan robot sampai saat ini masih booming di kalangan mahasiswa. Berbagai kontes robot banyak digelar yang menghasilkan inovasi baru dalam perkembangan dunia robot di Indonesia. Hal ini juga termasuk penyelenggaraan kontes robot line follower.
Untuk membuktikan inovasi baru, TIM UAD (Universitas Ahmad Dahlan) mengikuti kontes robot tingkat nasional yang digelar Institut Teknologi Telkom pada 13 Oktober lalu. Dalam kontes itu, tim UAD berhasil meraih juara dua. Tim terdiri dari Prima Artantio, Jehian Kamal, dan Heri Santoso. Tim berlatar belakang mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri UAD tersebut berhasil menyingkirkan 49 tim robot dari 51 perguruan tinggi se-Indonesia. Robot yang diberi nama Panser 32 tersebut menduduki urutan kedua tercepat menyelesaikan halang rintang berupa garis hitam pada arena pertandingan.
“Robot kami berhasil mencapai garis finish dalam waktu 34 detik menyusuri lintasan berliku-liku sepanjang 7 m” ungkap Prima. Selanjutnya prima menceritakan saat pelaksanaan lomba bahwa sebelum pelaksanaan tim telah diberi contoh lintasan pertandingan. “Meski sudah diberi contoh, kami tidak mengetahui bahan apa yang digunakan untuk arena pertandingan. Dan ternyata, bahan yang digunakan saat lomba sedikit lebih kasar dari yang kami gunakan selama ini untuk latihan. Perbedaan bahan inilah yang membuat robot banyak tim lainnya tergelincir atau tidak bisa mencapai finish. Untungnya, robot kami masih mampu mengatasi kendala tersebut” imbuhnya.
Lebih jauh Prima menjelaskan mengenai profil robot yang digunakan lomba, yaitu robot Panser 32 bisa dikatakan cukup berbeda dari robot-robot buatan tim lain. Panser 32 dilengkapi dengan program robot yang lebih mudah mengikuti garis secara baik dan benar. Robot berbentuk gepeng ini sudah mampu membuat peta jalanan yang akan dipilihnya dengan merekam sudut derajat dan perhitungan keadaan persimpangan. Sehingga sebanyak apapun cabang dan setajam apapun kelokan garis halang rintang pada arena pertandingan mampu terbaca jelas oleh sensor Panser 32.
Secara umum tentang Robot line follower sendiri, Prima menerangkan bahwa robot dirancang menyusuri jejak garis secara otomatis. Robot jenis ini dikendalikan oleh sensor, bukan melalui remote control. Robot line follower dapat dikatakan robot cerdas karena mampu melakukan penyusuran garis dengan sendirinya. (Ratih Keswara/Koran SI/rfa) OKZ