Paper Mahasiswa UAD Beri Inovasi Program SDG PBB
Ide Youth Enterpreneur Care yang digagas Novi Retno Ardianti berhasil masuk 5 besar dalam ajang International Youth Forum on Innovation (IYFI) di Singapura (20-23/9/2017). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Education and Connection (Edconnex).
Novi, mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), mampu bersaing dengan beberapa peserta IYFI lainnya dari negara-negara di kawasan Asia. Ide tersebut dicetuskan untuk memberi inovasi program Sustainable Development Goal (SDG) yang digagas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
“Ide yang saya cetuskan untuk mendorong pengusaha muda selain bisa wirausaha, tetapi juga peduli terhadap sesama. Setiap bulan bisa memberi insentif untuk orang yang membutuhkan. Misalnya seperti di panti asuhan dan korban bencana.”
Ia beranggapan, pemuda harus aktif dalam berkreasi dan berinovasi. Tidak hanya diam di rumah saja. Saat ini, selain sibuk kuliah, perempuan kelahiran Yogyakarta ini juga menjadi pengusaha custom pillow.
Dengan usahanya itu, Novi dapat mempekerjakan beberapa karyawan dan sudah beberapa kali berkontribusi memberi insentif kepada panti asuhan dan korban bencana alam. Selain itu, dari usahanya, ia dapat membiayai kuliah dan memiliki tambahan uang saku. Kini, usaha yang dirintis sejak awal masuk UAD itu sudah memiliki penghasilan kotor sekitar 7-9 juta dalam kurun satu bulan.
“Awalnya cuma reseller, sekarang sudah produksi sendiri. Dengan menjadi pengusaha muda, saya mencoba mandiri dan ingin meringankan beban orang tua. Walaupun sudah punya usaha, harus tetap peduli dengan orang lain yang membutuhkan,” tukas ketua Debating Community (DeCo) UAD periode 2017-2018 ini.
Tercatat, lebih dari 10 prestasi telah ditorehkan Novi dari tingkat regional, nasional, maupun internasional. Saat ini, ia sedang berusaha memajukan usahanya sebagai implementasi dari idenya yang masuk 5 besar IYFI. Semakin besar dan maju usaha, akan semakin banyak orang yang dapat ditolong.
Perlu diketahui, IYFI merupakan kegiatan sebagai wadah bagi para pemuda antarnegara untuk memberikan inovasi serta berdiskusi bersama mengenai program SDG PBB. Kegiatan ini diikuti oleh pemuda dari Filipina, India, Singapura, Myanmar, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Tiongkok, yang paper-nya telah diseleksi sebelumnya. (ard)