Pendidikan Karakter Anak Usia Dini melalui Cerita Anak
Adalah Yosi Wulandari, M.Pd. dan Fitri Merawati, M.A., dua dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang memiliki perhatian khusus pada sastra untuk anak usia dini. Melalui pelatihan penulisan cerita anak yang diselenggarakan tahun 2017 lalu, lahirlah kumpulan cerita anak berjudul Si Kembar Berambut Kriwil. Buku tersebut berisi 18 cerita anak karya guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini/TK ABA Kabupaten Bantul.
Cerita-cerita yang tersusun dalam buku ini menggandeng berbagai macam tema, yang semuanya dekat dengan lingkungan anak usia dini. Dilengkapi ilustrasi karya mahasiswa PBSI, Rita Nur Dayanti, masing-masing cerita dalam buku ini mengandung muatan pembelajaran untuk anak-anak.
Dalam cerita berjudul “Gara-gara Sepotong Cokelat” karya Ratmi Dalmini, S.Pd., dikisahkan seorang anak bernama Kiki yang sangat menyukai cokelat. Ia selalu membawa cokelat ke mana pun pergi. Namun, meskipun senang memakan cokelat, Kiki adalah anak yang rajin menyikat gigi. Mama selalu mengingatkan Kiki untuk rajin menggosok gigi, agar tidak mudah sakit gigi. Namun, Kiki sedikit ceroboh. Ia sering menaruh cokelatnya di sembarang tempat. Suatu ketika, Kiki sangat ketakutan mendapati tas sekolahnya dipenuhi semut karena ia menaruh sisa cokelat di dalam tas, dan lupa membereskannya. Ratmi Dalmini, sebagai penulis ingin memberikan pembelajaran agar anak-anak lebih rajin dan tidak ceroboh.
Cerita berjudul “Si Kembar Berambut Keriwil” yang juga menjadi judul dari kumpulan cerita ini mengajarkan hal-hal yang harus dilakukan anak ketika tersesat di tempat keramaian. Si kembar berambut keriting, Adel dan Nabil, terpisah dari Bunda di pasar tradisional. Alih-alih menangis, Nabil justru mengajak Adel untuk kembali ke tempat mereka terpisah dari Bunda. Ketika mereka tidak menemukan Bunda, Nabil mengajak Adel yang sudah menangis untuk mencari polisi. Ia diam-diam telah menghafal nama Ayah dan Bunda serta alamat rumah mereka. Cerita ini ditulis oleh Sukarti, guru TK ABA Bogoran.
Buku ini menyimpan banyak sekali muatan pembelajaran yang baik untuk pendidikan karakter anak usia dini. Sayangnya, buku ini belum tersedia bebas untuk bahan ajar PAUD Kabupaten Bantul. (dev)