Peneliti CIRNOV UAD Orientasi Riset RADAR di LAPAN
UAD – YK. Seorang peneliti CIRNOV UAD (Center for Integrated Research and Innovation — Universitas Ahmad Dahlan), Wahyu Sapto Aji, M.T. yang juga dosen Program Studi Teknik Elektro, pada 14 April 2008 yang lalu telah memulai orientasi untuk dapat melakukan penelitian di laboratorium LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Rumpin, Bogor. Orientasi tersebut dilakukan berkaitan dengan pembuatan komponen RADAR (Radio Detecting and Ranging) sekunder yang nantinya dapat dipergunakan untuk keperluan memandu peluncuran Roket dan lain sebagainya. Pembuatan komponen RADAR tersebut dibimbing oleh staf LAPAN ahli kendali Roket Dr. Wahyu Widada yang memiliki reputasi dan dedikasi tinggi dalam pengembangan bidang tersebut.
UAD – YK. Seorang peneliti CIRNOV UAD (Center for Integrated Research and Innovation — Universitas Ahmad Dahlan), Wahyu Sapto Aji, M.T. yang juga dosen Program Studi Teknik Elektro, pada 14 April 2008 yang lalu telah memulai orientasi untuk dapat melakukan penelitian di laboratorium LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Rumpin, Bogor. Orientasi tersebut dilakukan berkaitan dengan pembuatan komponen RADAR (Radio Detecting and Ranging) sekunder yang nantinya dapat dipergunakan untuk keperluan memandu peluncuran Roket dan lain sebagainya. Pembuatan komponen RADAR tersebut dibimbing oleh staf LAPAN ahli kendali Roket Dr. Wahyu Widada yang memiliki reputasi dan dedikasi tinggi dalam pengembangan bidang tersebut.
Jenis RADAR sekunder yang sedang dirancang tersebut merupakan piranti yang handal kemampuannya dalam mendeteksi obyek bergerak di angkasa seperti roket atau pesawat terbang dengan biaya pembuatan yang relatif murah sehingga sesuai untuk dikembangkan di Indonesia. Radar sekunder terdiri dari dua buah sub sistem komponen yaitu komponen Ground yang dipasang di bumi dan yang satunya lagi (Transponder) diletakkan pada obyek bergerak misalnya roket. Dari ground plant inilah gelombang dengan frekuensi tertentu yang mengandung kode-kode tertentu dipancarkan ke roket yang sedang bergerak. Kemudian transponder yang dipasang pada roket akan menerima dan membalas dengan memancarkan kembali gelombang dengan kode-kode tertentu ke Ground. Dengan teknik demikian maka akan dapat dihitung jarak roket yang sedang bergerak cepat dan berubah terhadap waktu dan juga kecepatannya dari Ground. Bahkan dimungkinkan untuk mengendalikan roket dari jarak jauh (Telecommand).
“CIRNOV UAD dalam aktivitas risetnya mempunyai target yang measurable (terukur) untuk pengembangan teknologi strategis termasuk di dalamnya bidang teknologi militer dan medis yang nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan secara langsung kepada masyarakat dan bangsa Indonesia”, kata Kepala CIRNOV, Hariyadi, Ph.D.
“Untuk itu semakin banyak ahli dalam bidang Radar dan peroketan di Indonesia akan semakin dapat mengangkat martabat dan keuntungan bagi bangsa Indonesia yang sudah sejak dulu harus mengurangi ketergantungan dengan negara lain dalam pembuatan teknologi kritis tersebut.”, tambah Hariyadi.