Penganugrahan Juara Lomba Puisi Manusia Cinta
Kelompok Studi Sastra(KSS). Rabu, 3 April 2013. Bertempat di Hall kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan(UAD) mengadakan malam penganugrahan juara lomba penulisan puisi KSS PBSI UAD dan peluncuran dokumentasi puisi”Manusia Cinta”. Acara tersebut dihadiri oleh Bapak Wahid Eko Purwanto dan Bapak Hari Leo Air serta 25 orang mahasiswa yang mengikuti perlombaan tersebut.Wahid Eko Purwanto selaku penikmat puisi dalam sambutannya mengatakan mahasiswa yang mengikuti perlombaan tersebut berjumlah 37 orang, tak lupa Ia juga mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang telah mengikuti perlombaan tersebut karena tidak setiap orang bisa menulis puisi tetapi semua orang bisa menikmati puisi. Ia juga menambahkan walaupun yang mengikuti perlombaan hanya sedikit tapi ia cukup bangga karena sedikit orang tetapi punya kualitas, lebih baik dari pada banyak tetapi hanya menjadi buih.
Hari Leo Air selaku juri memutuskan bahwa juara pertama diraih oleh Aditya Dwi Yoga dengan judul puisi “Suatu Malam di Pendopo Tua” dan juara 2 diraih oleh Arfiansyah Panji Punandaru dengan judul puisi “Rebah Senja” serta juara 3 diraih oleh Ari Prasetyo Nugraha dengan judul puisi “Insomnia”. Sedangkan juara harapan diraih oleh Niswatun Khasanah dengan judul puisi “Narasi Merindu” dan Widya Prana Rini dengan judul Angin dan “Hujan Riris Menyatu”.
Hari Leo Air menambahkan hasil penilaian tersebut dilihat dari gagasan atau ide dalam menulis, pengembangan ide, kebahasaan dalam puisi dan greget dari puisi. Maka dengan pertimbangan itu ia memutuskan nama-nama tersebutlah yang menjadi pemenang. Menurutnya puisi-puisi yang mengikuti perlombaan itu semuanya bagus hanya kebanyakan pada puisi-puisi tersebut pembendaharaan masih kurang sehingga ia berpesan agar kita sering membaca atau melihat puisi- puisi yang sudah ada terutama dari sastrawan yang sudah terkenal agar puisi yang kita buat nantinya bisa lebih bagus dari sebelumnya.
Laili selaku peserta lomba mengaku senang mengikuti acara ini karena walaupun ia tidak berhasil mendapatkan juara tapi banyak pengalaman-pengalaman baru yang didapatnya. “saya pun merasa cukup bangga karena puisi-puisi yang saya dan teman-teman tulis itu dibuku kan oleh panitia sehingga itu bisa menjadi bukti bahwa kami pernah menulis” Ujarnya. (ayy)