Peran Fisika Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Menurut Dr. Widodo, M.Si,., Kontribusi ilmuwan khususnya fisikawan dalam pembangunan berkelanjutan belum signifikan. Hal ini disebabkan belum adanya peta jalan riset fisika yang jelas yang akan dikembangkan untuk pembangunan berkelanjutan. Sementara itu, pendidikan fisika di negara berkembang masih tertinggal oleh pendidikan fisika di negara maju. Salah indikasinya adalah masih kurangnya akses informasi berupa buku teks fisika. Masalah ini sebetulnya dapat teratasi dengan keterbukaan informasi melalui internet.
“Pekerjaan rumah fisikawan Indonesia adalah berusaha mengimbangi kemajuan sains dan teknologi di negera maju agar bisa bersaing. Kita masih perlu menempuh perjalanan panjang agar kontribusi fisika bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Kita harus memulai dan terus menempuh perjalanan tersebut.” Terang Widodo dalam sambutannya pada seminar Seminar Nasional Fisika di Auditorium Kampus 3 Sabtu, 26 April 2014.
Seminar yang menghadirkan Prof. Dr. Ing. Mitra Djamal (Ketua HFI Pusat), Dr. Moh. Toifur, M.Si. (Ketua Program Studi Magister Pendidikan Fisika UAD), dan Suharyo Sumowidagdo, Ph.D. (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para peneliti yang terdiri dari dosen, guru, dan praktisi untuk memaparkan dan berdiskusi tentang hasil penelitian fisika dan pendidikan fisika.
Acara yang dihadir 40an lebih perguruan tinggi se-Indonesia ini diharapkam dapat memulai langkah nyata untuk menyusun strategi kontribusi fisika dalam pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi dan sinergi antara grup riset diperlukan untuk mendukung tujuan tersebut.
Acara yang diadakan oleh Prodi Pendidikan Fisika UAD, kerja sama dengan Prodi Fisika UAD HFI (Himpunan Fisika Indonesia) juga diadakan serah terima sertifikat ISO 17025 dari KAN sekaligus sambutan ketua KAN.