Press Release: Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) dan Manajemen Kesehatan Reproduksi dalam Kebencanaan
Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki potensi tinggi terhadap terjadinya bencana, seperti banjir, angin puting beliung, gempa bumi, kekeringan, dan tanah longsor. Situasi krisis ini membuka peluang untuk tidak terpenuhinya hak reproduksi pada pengungsi. Sehingga banyak dijumpai kasus kekerasan seksual, kesakitan, dan kematian, akibat tidak terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta kurangnya layanan Keluarga Berencana yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan.
Masyarakat awam juga memiliki peran penting dalam penanggulangan bencana sektor kesehatan dalam kondisi tanggap darurat. Kemampuan mereka dalam memberikan pertolongan sangatlah penting, minimal kepada keluarga serta melindungi hak-hak kesehatan reproduksi para pengungsi.
Berdasarkan kondisi tersebut, Oktomi Wijaya, S.KM., M.Sc. dan Ratu Matahari, S.KM., M.A., M.Kes. yang merupakan dosen muda di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berinisiatif melakukan pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) dan Manajemen Kesehatan Reproduksi dalam Kebencanaan yang bekerja sama dengan PRM Potorono Barat, Potorono Utara, dan PRM Nglaren (PCM Banguntapan Selatan). Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Sabtu-Ahad (17-18/3/2018) di Balai Dakwah PRM Nglaren, Kabupaten Bantul. Acara ini melibatkan 30 peserta dari masing-masing perwakilan ketiga PRM tersebut.
Harapannya dengan mendapatkan pelatihan ini, para kader Muhammadiyah dapat memberikan pertolongan gawat darurat dasar, membantu tim medis dan paramedik dalam melakukan evakuasi dan transportasi saat bencana terjadi, serta pemahaman tentang pentingnya pemenuhan hak-hak reproduksi pada saat krisis.