Prodi BK Borong Piala Lomba Ramadan di Semarang
Program Studi Bimbingan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (Prodi BK UAD) membawa pulang tiga piala dari dua ranting lomba bertema Ramadan. Lomba yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang (UNESA) tersebut digawangi oleh organisasi Forum Mahasiswa Muslim Indonesia (FUMI) dengan tema “Ramadan dalam Bingkai Pendidikan”. Ketiga piala tersebut adalah juara 1 lomba Videografi Ramadan, juara 2 lomba Videografi Ramadhan, dan juara 1 lomba Fotografi Ramadan.
Tim pertama yang digawangi oleh Rido Kamaludin, Ngudi Pratomo Bangun, Agung Gunawan, Ifa, Hasan, dan Diani, meraih juara 1 dengan video berjudul “Peradaban: Pulang”. Konsep video tersebut berangkat dari kegelisahan Rido dan Bangun sebagai mahasiswa semester delapan yang sedang menghadapi skripsi. Sebagai mahasiswa semester akhir di tanah rantau, tentu saat bulan Ramadan muncul kerinduan akan kampung halaman. Rindu keluarga, masakan ibu, rindu sahur dan berbuka bersama, serta lainnya. Kerinduan-kerinduan tersebut digarap hingga menjadi konsep video bertema Ramadan yang penuh makna dan pesan-pesan penting. Pesan yang ingin disampaikan dalam video tersebut adalah di bulan Ramadan, sesuatu yang dilakukan atas dasar kejujuran pasti akan berbuah manis dan terhitung sebagai sebuah ibadah.
Tim kedua meraih juara 2 dengan video berjudul “Peradaban: Prasangka”. Kelompok ini digawangi oleh Fikri Ari Gumelar, Ngesi Khasan, Riska Wuryandari, dan Pangestu Helmi. Video tersebut terinspirasi dari surat al-Hujurat ayat 12. Dikisahkan seorang pemuda yang ingin membantu pengemis, tetapi karena harta yang ia miliki tidak mencukupi, ia akhirnya memberikan makanan yang disediakan masjid kepada pengemis tersebut. Hal itu ternyata menimbulkan prasangka orang-orang yang melihat tindakannya.
Piala selanjutnya yang diboyong pulang dari Semarang adalah piala juara 1 lomba fotografi. Foto yang berjudul “Di Hati Para Malaikat” tersebut adalah karya Pangestu Helmi, mahasiswa semester 2 Prodi BK.
Kendati hasil yang didapat sangat memuaskan, tentu masih ada kesulitan yang dihadapi. Salah satunya waktu yang terbatas. Foto dan kedua video tersebut diselesaikan dalam waktu 24 jam. Karena keterlambatan informasi yang didapat, kedua tim harus bekerja ekstra cepat untuk menyelesaikan karya mereka. Dan, tentu saja hal tersebut tidak pernah lepas dari dukungan dan bimbingan dari pihak Prodi. (dev)
Video dapat diakses di